Chapter 16

6.7K 628 1
                                    

Jangan lupa kunjungi akun Dreame-ku

Sewaktu-waktu aku bisa saja hanya aktif di sana

Kalian bisa mencari dengan cara ketik : Juanita Pangestu

Jangqn lupa follow dan like semua ceritaku ya

Terima kasih

Selamat membaca

*-*-*

Mobil yang dikendarai oleh Alymer berhenti depan hall yang sangat mewah. Arabel sejak di perjalanan hanya diam membisu. Alymer mengetahui hal itu tetapi hanya diam saja.

Suara keramaian terdengar menyadarkan Arabel yang sejak tadi melamun. Ternyata Alymer telah membukakan pintu untuk Arabel. Pria itu mengulurkan tangannya.

Mau tidak mau Arabel langsung memegang tangan kokoh itu. Beberapa orang yang masih berada di depan hall menatap mereka berdua dengan tatapan penasaran

Mereka semua langsung menyadari siapa yang baru saja datang ke acara reuni ini. Tentu saja senior ternama dan paling diincar dulu ketika kuliah dulu. Siapa yang tidak mengenal Alymer.

Tetapi seorang orang heran siapa yang datang bersama Alymer. Tidak ada yang kenal dengan perempuan yang saat ini ada di dalam mobil yang dikendarai oleh Alymer

Tanpa memperdulikan tatapan semua orang Alymer menarik tangan Arabel dan memeluk pinggang perempuan itu. Arabel sangat terkejut dengan apa yang dilakukan Alymer. Ini pertama kalinya Arabel keluar setelah disekap oleh Alymer

"Bukankah kau yang merengek untuk datang ? Kenapa kau yang malah terlihat murung ?" Ucap Alymer yang membuat Arabel mendongak menatap Alymer.

Walaupun menggunakan heels setinggi 3 cm tidak membuat Arabel menandingi tinggi badan Alymer. Arabel hanya sebatas dagu pria itu. Tinggi Alymer terkadang bisa dikatakan diatas rata-rata.

"Kau kenapa hm ?" Tanya Alymer yang langsung dibalas dengan gelengan.

"Ini pertama kalinya aku keluar. Hal itu membuatku canggung" ucap Arabel yang membuat Alymer tersenyum kecil.

"Kau memang pantas hanya berada di rumahku sayang" bisik Alymer tepat ditelinga yang membuat arabel bergidik ngeri

Alymer menuntun Arabel untuk berjalan disampingnya tanpa melepaskan rangkulan tangannya di pinggang ramping Arabel. Semua tatapan masih tertuju pada mereka.

Bahkan hingga mereka melakukan foto di depan pintu hall. Semua orang melihat kedatangan Prince Charming kampus mereka dulu. Mengagumi ketampanan Alymer yang sama sekali tidak berubah.

Pasangan itu masuk ke dalam hall dan mengedarkan pandangan. Tidak ada yang berani mendekati kedua pasangan itu. Mereka hanya sekedar menyapa Alymer dan menatap penasaran dengan Arabel

Hanya perempuan centil yang berani menyapa Alymer yang lainnya diam tak berani mengatakan apapun. Tentu saja sapaan itu tak ditanggapi oleh Alymer. Pria itu hanya diam berdiri di samping Arabel.

"Kau tidak memiliki teman eh ?" Tanya Alymed yang membuat Arabel yang mendengarnya mengerucutkan bibirnya.

Sialan memang pria itu. Dulu hidupnya memang sangat monoton. Ketakutan untuk berkenalan dengan orang lain membuat Arabel hanya memiliki dua teman. Hanya Elan dan Elly

Ah... Elan kemana pria itu. Pria yang menjadi sahabatnya sejak dulu. Tanpa bisa mengatakan apapun sebenarnya relung hati kecil Arabel sangat merindukan sahabatnya itu.

Hanya rindu pada sosok sahabat bukan rasa rindu seperti perasaannya yang terdahulu. Namun tanpa disadari Arabel mencari keberadaan sahabatnya itu. Setidaknya ingin bertukar kabar.

"Teman-temanku ada yang ikut. Kau mau menyapanya ? Kau bisa menganggap mereka sahabatmu" ucap Alymer dengan nada mengejeknya.

"Tidak terima kasih huft" sungut Arabel yang membuat Alymer tertawa dan mencubit gemas hidung Arabel

"Baiklah kau ikut atau tunggu disini ?" Tanya Alymer yangblangsung mendapat tatapan sinis dari Arabel.

"Jika aku ikut denganmu. Semua temanmu akan mengejekku karena barang taruhan mereka dulu menjadi istrimu" sungut Arabel yang membuat Alymer mencengkram pinggang ramping Arabel.

"Kau bukan benda sayang. Kau istriku dan tidak ada yang berani mengejekmu"

"Baiklah. Bersikaplah baik atau acara ini berubah menjadi medan perang sayang" ucap Alymer ah bukan ucapan melainkan sebuah ancaman yang diketahui oleh Arabel bukanlah sebuah ancaman semata.

Arabel hanya menggumam kecil. Alymer meninggalkan kecupan kecil sebelum berlalu pergi meninggalkan Arabel. Bukan hal itu yang membuat Arabel takut untuk bertemu dengan semua teman Alymer

Hanya saja Arabel tidak ingih melihat tatapan mengejek dan meremehkan yang diberikan oleh teman-teman Alymer. Apalagi jika memikirkan salah satu dari teman Alymer yang datang ada yang ikut dalam malam di villa

Villa yang sangat mengerikan bagi Arabel. Kilasan itu kembali berputar dalam ingatannya yang membuat Arabel memejamkan matanya. Hingga seseorang menyenggolnya

"Astaga maafkan aku" ucap perempuan itu yang membuat Arabel mengernyitkan keningnya.

"Elly..." panggil Arabel yang membuat perempuan itu kembali membalikkan badannya.

"Maaf aku tidak... Arabel ?" Ucap Elly dengan nada tidak yakin.

"Elly!" Teriak Arabel dan langsung memeluk Elly

Perempuan itu ikut berteriak dan mereka berdua berpelukan erat sekali. Semua orang hanya menatap sekilas karena teriakan macam itu sudah biasa di dengar di acara reuni

Arabel melepas pelukannya dan melihat Elly yang menggunakan pakaian yang bisa dikatakan sangat terbuka. Sedangkan Arabel hanya menggunakan dress biasa yang tertutup.

Jika saja Arabel menggunakan pakaian terbuka bisa saja lehernya sudah digorok oleh Alymef yang sangat-sangat posesif dengan Arabel. Kegilaan pria itu selalu berhasil membuat Arabel pusing bukan kepalang

"Kemana saja kau selama ini. Kau seperti di telan bumi astaga. Kau harus tau banyak yang mencarimu... kau ah lupakan" ucap Elly yang membuat Arabel tersenyum.

Sahabatnya ini masih saja sama seperti dulu. Sifat ceriwis yang membuat Arabel betah mendengar celotehan gadis itu. Keadaan sudah berubah ternyata setelah Arabel pergi menjauh dari peradaban

Mereka berdua mengobrol ke sana kemari dan melupakan suasana ruangan yang makin ramai. Banyak orang yang datang dengan pasangannya. Elly menanyakan berbagai kabar dan cerita.

Hingga akhirnya Arabel menceritakan tentang keadaannya sekarang. Elly kaget bukan main mendengarkan segala ceritanya. Hal ini memang sangat mengejutkan bagi siapapun. Termasuk untuk Arabel

"Jadi Kau sekarang menjadi nyonya kaya raya istri Alymer ?" Ungkap Elly terlihat kaget.

Sedangkan Arabel hanya menganggukkan kepalanya karena bisa dikatakan itu yang disandang oleh Arabel. Menjadi istri dari pria yang tengah asik mengobrol dengan beberapa pria dan wanita di sudut ruangan.

"Ya bisa dikatakan begitu. Ehm... apa kau melihat Elan?" Tanya Arabel dengan mengedarkan pandangannya menatap sekelilingnya

"Dia sama sepertimu menghilang bagaikan di telan bumi. Setelah perusahaannya terombang-ambing dia hilang" jelas Elly yang membuat Arabel terdiam

Bagaimana kabar sahabatnya itu. Ingin sekali Arabel mengerti keadaan sahabat itu. Bagaimanapun dia adalah sahabat yang menjadi tempat keluh kesahnya dulu.

"Kau bahagia dengan Mr. Perfect itu ?" Tanya Elly tiba-tiba

"Kau tau jawabannya sejak dulu, El" ucap Arabel yang membuat Elly menghela nafas pelan

"Aku bisa membantumu" ucap Elly yang membuat Arabel dengan cepat menoleh.

*-*-*

Ossesione Alymer ( SELESAI )Where stories live. Discover now