01. Awal Baru Rinai

671 35 0
                                    

Seorang gadis berjalan menyusuri sebuah gedung besar di simpang jalan kota. Megah dan mewah meskipun ia hanya melihatnya dari luar. Sekolah yang berisikan anak anak sultan, denger denger gitu sih.

Sepertinya pagi ini mentari tak malu menampakkan wujudnya, ricuh dan ramai. Semua siswa-siswi tengah asik dengan aktifitasnya masing masing.

Hal itu membuat murid SMU Venosza semakin memancing guru guru untuk sesegera mungkin membunyikan lonceng tanda pelajaran akan dimulai.

Terlihat seorang gadis tengah melangkah memasuki gedung besar dan megah itu dengan lambang besar bertuliskan HIGH SCHOOL VENOSZA.

Semua siswa terlihat berpenampilan elegan meskipun menggunakan seragam yang sama. Seragam Venosza sangat berbeda dengan seragam SMA pada umumnya. Seragam Venosza lebih terlihat mewah dan anggun.

Gadis itu terus melirik ke kiri ke kanan kebingungan tak tau untuk menuju kemana

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Gadis itu terus melirik ke kiri ke kanan kebingungan tak tau untuk menuju kemana. Suasana ramai tidak membuat gadis itu berniat untuk melontarkan sebuah pertanyaan pertanyaan.

Sial di hari pertamanya bahkan dia tak tau harus berbuat apa.

Tiba tiba lonceng berbunyi sebanyak 3x hal tersebut seketika membuat semua murid berlarian menuju ke ruangan mereka masing masing.

Tidak untuk dirinya. Gadis ini memilih untuk menuju kekantor yayasan terlebih dahulu.

Setelah dari kantor yayasan seorang guru yang umurnya lumayan jauh dari gadis itu, menghantarkan ia untuk ke kelasnya. Karna ini adalah hari pertamanya.

Gadis itu memasuki kelas mengikuti Pak Ridwan yang ada dihadapannya.

"Selamat pagi semuanya" ucap Pak Ridwan tersebut dengan sopan.

"Pagi pak" jawab murid murid serempak.

"Hari ini kalian kedatangan teman baru, silahkan" pak Ridwan mempersilahkan.

"Hallo semuanya, gue Rinaieya. Panggil aja Rinai. Gue siswa beasiswa" jawab gadis itu singkat.

Pak Ridwan selaku ketua yayasan hanya tersenyum mendengarkan. Gadis bernama Rinai. Gadis ini tidak palsu, fikirinya.

"Saya tinggal ya Mis" ucap Pak Ridwan

"Baik pak" sahut Miss Diana Ramah.

Kemudian pak Ridwan melangkah keluar kelas.

"Oke kalau begitu Rinai kamu duduk disebelah Zalfa" suruh Miss Diana.

Kemudian Rinai melangkahkan kakinya ke arah bangku kosong tersebut.

'Bbbruuuukkkkkkk'

Satu kelas tertawa melihat Rinai yang terjatuh akibat sandungan seorang gadis berambut pirang itu.

"Sudah.. sudah.." miss Diana melerai keributan barusan.

Tak ada satupun yang menolongnya kecuali gadis itu sendiri, gadis itu menyodorkan tangannya di hadapan Rinai dan Rinai meraihnya.

RINAIEYATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang