tiga puluh

4.9K 696 180
                                    

Note:satu vote dan comment bisa membuat aku semangat utk melanjutkan book ini^^

HARGAI SETIAP CERITA YANG ORANG BUAT ! Makasih^^


















***
Akhir akhir ini kamu dan renjun jarang bertemu. Karena minggu depan sudah mulai ujian kenaikan kelas yang tentu nya membuat kalian berdua menghabiskan waktu lebih banyak untuk belajar.

err-sebenarnya hanya renjun yang terlalu giat belajar. Kamu sih biasa biasa saja, bahkan kemarin sempat menginap di rumah Somi. Tentu saja renjun tidak tau itu, bisa bisa kamu di amuk kalau ketahuan tidak belajar.

"HAYOO NGELAMUNIN APAA???!" Kamu terlonjak kaget dan segera menoleh ke samping dan ternyata ada lucas si perusuh disana.

"Ihhh kak lucas kok bisa masuk?!"

"Bisa dong, lo ngapain sih daritadi dikamarr muluu ha?"

Kamu menunjuk semua buku buku yang ada didepan mu, "apakah anda melihat semua ini?? Dan masih bertanya saya sedang ngapain??"



"Tapi saya lucas, bukan anda"

"YAAKK KAK LUCASSS!!!!"

Kamu melempar bantal kearah lucas yang berlari keluar dari kamar mu, tapi bantal mu nyaris salah sasaran karena jungwoo yang berpapasan dengan lucas.

Jungwoo yang sedang membawa nampan hanya bisa menggelengkan kepala nya melihat kelakuan teman nya itu.

"Nihh diminum biar tinggi" ucap jungwoo sambil meletakkan segelas susu hangat.

"ish!"

Jungwoo hanya terkekeh kecil, ia mengacak rambut mu "kalau capek istirahat dulu, jangan dipaksa"

"Iya bentar lagi kak"

Jungwoo menghela nafas nya, "tapi otak sama tubuh kamu juga perlu istirahat dek, belajar emang bagus tapi jangan berlebihan gini. Nanti kamu sakit"

Oke, kalau jungwoo sudah mengatakan 'aku-kamu' dia pasti sedang serius.

"ayah sama bunda ga pernah nuntut kamu buat jadi juara kelas kan? Mereka ngebebasin anak nya dek, abang sama kakak ju-----"

"AKU YANG MAU KAK!"









Jungwoo terkejut melihat kamu yang tiba tiba berteriak lalu menangis, ia tidak tau harus berbuat apa. Tapi jungwoo langsung menarik mu kedalam pelukan nya.

"aku iri sama kakak yang bisa ikut lomba, dipuji sama guru, sama satu sekolah, sama ayah bunda. . hiks. . aku juga iri sama bang doy yang bisa jadi ketua osis dan selalu peringkat satu paralel"

"aku juga iri sama renjun yang selalu dapat nilai sempurna disetiap ulangan fisika, tapi aku selalu dapat nilai sedikit lebih tinggi dari KKN. KKN mengharuskan aku dapat nilai 75 dan setiap ulangan aku cuma bisa dapat 77 atau 78. Bahkan yoohyeon bisa dapat nilai 83, a-aku iri sama kalian"

Setelah berbicara panjang lebar, tangis mu malah semakin menjadi yang membuat jungwoo tambah panik. Dia hanya bisa mengusap punggung mu, guna menenangkan mu.

Setelah kamu tenang jungwoo melepas kan pelukan nya, ia menangkup kedua pipi mu,

"Gini ya dek, semua manusia itu dikasih kapasitas otak yang beda beda. Bukan cuma itu, takdir kita juga sudah ditentukan bahkan sebelum kita ada. Okay kalau kakak sering ikut lomba, tapi apa kamu tau masa depan nanti kakak bakal kayak gimana?? Gak tau kan? Siapa tau sepuluh tahun nanti kakak bakal jadi gembel terus-----"

"IHH JANGAN NGOMONG GITU!!!"


Jungwoo terkekeh lalu kembali melanjutkan ucapan nya karena ia melihat mata mu yang mulai berkaca kaca lagi,

OPEN PO KEDUA! [1] Mine - Renjun HuangWhere stories live. Discover now