12. Perubahan Rencana

353 48 2
                                    

Sudah berapa tahun Vita menjomlo?
Jawabannya: 43 purnama.
Hitung sendiri berapa tahun itu. Haha ....

Kalau dia jomlo sejak lahir, Vita tidak akan merasa ngenes seperti ini. Masalahnya, sewaktu SMP, banyak cowok yang mengantri menjadi pacarnya. Salah satunya Raga. Dan dia adalah laki-laki beruntung yang dipilih Vita saat itu.

Sial bagi Vita, karena justru laki-laki yang menjadi cinta dan pacar pertamanya itu malah mengutuknya di hari mereka putus.

“Ragadek bangsat!” umpatan kecil melontar dari mulut Vita. Tatapannya nyalang ke arah Raga yamg duduk di bangku depan sisi kanan. Dia tidak sendiri. Ada Mai di sampingnya yang sedari tadi mencubiti rambut Raga. Ya ampun, jangan-jangan Raga punya uban.

Baiklah. Setelah berpikir sepanjang jalan kenangannya yang tidak pernah indah, Vita sudah memutuskan mengubah rencana.

Selama ini dia selalu berusaha mendekati cowok agar mendapatkan pacar, tapi haslinya selalu nihil. Naasnya, dia selalu sial. Jadi, mulai detik ini, dia akan cuek dengan kutukan jomlonya.

Daripada pusing dengan kutukan itu, mending dia membalas si pemberi kutukan. Raga.

Tidak adil baginya jika Raga bahagia di atas penderitaannya. Raga juga harus merasakan apa yang dirasakan Vita.

“Ha ha ha ha ha ha.” Vita tertawa jahat seraya menatap tajam ke arah Raga.

“Aaarrrggg ... Vita kesurupan!” pekik mahasiswi yang duduk di sampingnya seraya berlari keluar kelas. Disusul teman-teman yang lain.

Vita heran melihat teman-temannya lari tunggang langgang, sampai ada yang menabrak pintu. Anehnya, ada juga yang lompat dari jendela. Untung ini lantai satu. Coba bayangkan kalau lantai 2, 3, 4 ... 100? Hiiii ... Vita bergidik ngeri.

Dia juga heran saat dikatakan kesurupan. Memang dia habis apa, sampai dikira kesurupan?

Kini, di ruang kelas itu hanya ada Vita yang bengong dan Raga yang berjalan mendekati Vita.

Mata Vita tidak berkedip menatap Raga. Bukan karena jatuh cinta. Dia sudah membuang jauh-jauh rasa cintanya pada Raga di hari dia dikutuk.

Tatapan menajam Vita tidak mampu menghunus mata Raga yang terlihat tenang memutus jarak dengan Vita.
Begitu Raga sudah berada di depan meja Vita, Raga mengulurkan tangannya meyentuh kepala Vita dan membiarkannya di situ beberapa saat. Sedangkan tangan satunya menengadah

Bismillahirrahmanirrahim. Allahulaaila ha illaa huwal khaiyul qoiyum.” Ayat kursi mengalun dari mulut Raga.

Vita hanya bengong melihat apa yang dilakukan Raga. Senyum jahilnya pun muncul. Karna dia dikira kesurupan, kenapa tidak sekalian saja berakting kesurupan?

Ayat kursi yang masih dilantunkan Raga lama kelamaan suaranya menjadi keras. Badannya juga sedikit bergetar. Hal itu karena Vita memberontak. Cewek itu menepis tangan Raga, lalu mendorong cowok itu hingga terjatuh baring di atas meja.

Telapak tangan Vita melingkar di leher Raga. Sekali remasan, Raga bisa tercekik. Sementara Raga masih terus melantunkan ayat kursi yang tiba-tiba berubah menjadi doa makan.

***

Question: Apa yang terjadi selanjutnya?

A. Vita kesurupan sungguhan?
B. Raga akhirnya tau kalau Vita berbohong?
C. Jawaban lainnya

Aku cinta kalian, pembacaa. Kalian cinta aku gak? Ya udah kalau, gak. Yang penting tombol bintangnya dipencet.

Kutukan JomloTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang