Merah

1.2K 77 2
                                    

Hari ini seperti biasa layaknya murid kelas 3 semuanya pada sibuk belajar untuk persiapan ulangan harian.

Semuanya bersaing untuk menjadi yang terbaik termasuk (name) dia sekarang sedang belajar bersama dengan Haruna.

Haruna adalah sahabat (name) semenjak smp.

Sudah kelas 3, semua ingin nilainya memuaskan yang pasti, maka dari itu semua sedang sibuk belajar.

"Saya enggak ngerti soal yang ini" (Name) menghembuskan nafas kesal. Dia merasa bodoh banget.

"Coba tanya Semi-kun" (Name) melirik ke arah bangku di dekatnya, disana ada Semi yang sedang belajar sendirian.

(Name) tuh takut dengan Semi, bukan takut yang gimana cuman Semi kalau lagi bad mood serem.

Akhirnya enggak nanya Semi tapi nanya yang lain yang di jamin kalau ngejelasin enggak seenak Semi.

Setelah ulangan selesai, (name) bukannya lega tapi makin lemes karena habis ini dia mau naruh sesuatu.

Iya dia udah ngelakuin ini semenjak kelas 2, naruh macaroon buatannya di loker pujaan hati tercinta.

Haruna adalah jembatan dia tau si manusia yang dia suka memakan macaroon buatannya atau enggak.

Haruna adalah manager voli untuk tim putra shiratorizawa. Pas banget sahabatnya ini adalah manager tim putra, jadi (name) gampang banget dapat info tentang mas gebetan.

(Name) itu mengikuti club masak di sekolahnya, dia paling jago bikin kue, dan kue kesukaannya itu macaroon. Maka dari itu dia ngasih ke gebetannya itu tanda kalau dari dia, hanya sang gebetan ini enggak pernah peka.

Hidupnya cuman tentang voli, voli, dan voli. Kadang (name) pengen ngempesin semua bola voli yang ada di sekolah biar si doi enggak capek latihan.

Sekarang dia sudah berada tepat di depan loker sang pujaan hati, dengan hati hati dia naruh macaroonnya disana, sambil berdoa bahwa dia akan suka dengan macaroon red velvet.

Setelah itu dia buru buru balik ke asrama takut area loker sepatu bakalan rame.

Asrama dengan sekolah itu jaraknya enggak jauh, makanya kadang (name) suka sengaja datang 5 mepet jam masuk karena dekat dengan sekolah.

(Name) juga enggak lupa ngabarin Haruna, buat mantau doi bagaimana.

Karena hari ini club memasak lagi libur (name) memilih berdiam diri di kamar asrama.

Satu kamar itu isinya 2 orang, nah teman sekamar (name) kebetulan ikut team basket putri namanya Yuki.

Yuki ini sudah sekamar dengan (name) dari kelas 1 jadi udah akrab banget mereka.

Setelah sampai kamar, (name) segera mengganti pakaiannya dengan pakaian santai.

Sambil menunggu Yuki pulang dan juga Haruna memberi kabar, (name) memilih untuk menonton tutorial masak di youtube.

Udah 2 jam (name) cuman rebahan dan nonton tutorial youtube, bosen banget.

'Ting'

Ada bunyi ponsel, itu ponselnya. Ada notifikasi dari Haruna, semoga kabar baik.

Haruna

Selamat, macaroonmu kali ini di makan tanpa bagi bagi yang lain

(Name) bernafas lega kali ini dia makan dengan lahap. Biasanya dia enggak mau makan atau enggak di kasihin yang lain. Padahal itu special buat dia.

(Name)

Thanks btw, Kapan kapan saya bikinin cookies sebagai bayaran

Setelah membalas pesan dari Haruna, (name) mendapat pesan dari Yuki.

Yuki

5 menit lagi aku akan sampai, habis ini kita harus makan bareng

(Name) tersenyum tipis, senang karena kue buatannya di makan dan juga setelah ini akan makan malam dengan Yuki.

14.07.20

P.S.

Halo, kembali denganku dan cerita baru :)

From Macaroons to be LoveUnde poveștirile trăiesc. Descoperă acum