Maaf

330 46 0
                                    

Lorong sangatlah sepi tapi (name) harus lari larian karena buku catatan milik manager tim bola voli ketinggalan, dan (name) yang di minta untuk membawakannya. Memang ya Haruna ini ngeselin banget.

Sekolah memang sepi karena semua murid kebanyakan punya kegiatan club masing masing dan ada juga yang rebahan aja di asrama karena enggak mengikuti kegiatan apapun.

Setelah selesai kegiatan memang (name) niatnya mau rebahan tapi sahabatnya itu meminta tolong untuk (name) kembali ke sekolah karena catatan untuk kegiatan klub voli tertinggal.

(Name) jujur aja ragu untuk masuk ke dalam gym karena ya dia enggak siap melihat gebetannya itu latihan. Pasti keren banget.

Langkah kaki (name) segera melangkah masuk, anggap aja ini cuman mau ketemu Haruna aja. Baru aja di depan pintunya, (name) udah kena pukul bola voli hingga gadis itu pingsan. Semua yang berada gym buru buru membawa (name) ke uks.

"Kok bisa sih" Haruna sekarang berada di ruang uks bersama dengan semi, dia enggak habis pikir kenapa bisa baru masuk aja udah kena pukul sampai pingsan lagi korbannya.

"Aku juga terkejut, saat (name) masuk, bahkan dia belum benar benar masuk masih di ambang pintu tapi sudah kena bola pukulan dari Wakatoshi, aku jadi enggak enak karena tidak cepat cepat menolongnya" Haruna menghela nafas, bahkan (name) belum sadar.

Ushijima memilih untuk masuk ke dalam ruangan UKS bagaimanpun ini salahnya, dia enggak hati hati, dia harus minta maaf atas kejadian tadi.

Ushijima melihat Haruna yang sedang mengelap sisa darah di sekitar mulut gadis yang dia buat pingsan, lalu Semi membantu dengan memberikan tisu bersih dan membuang yang kotor bekas darah.

Dokter yang jaga juga bilang gadis yang jadi korban Ushijima sangat shock, untung aja enggak parah, bisa bisa ibunya di panggil ke sekolahan dengan alasan sudah membuat anak orang pingsan dengan bola voli.

"Bagaimana keadaannya?" Semi dan Haruna cukup terkejut dengan kedatangan Ushijima.

"Dia belum sadar, tapi sudah mendingan darahnya sudah tidak keluar" Semi menjelaskan sambil menarik selimut hingga menutupi tubuh (name) sampai leher.

"Semoga enggak apa apa" Haruna benar benar khawatir.

"Kalian kembali aja ke gym, biar saya yang menjaganya" Haruna dan Semi saling berpandangan enggak yakin sih, tapi mau gimana lagi.

"Saya sudah ijin dengan washijo sensei kok, kalian kembalilah, kalau dia sudah sadar saya akan menghubungi kalian" Semi dan Haruna akhirnya mau tidak mau mengalah.

Ushijima cukup asing dengan wajah (name) apakah dia murid baru? Kenapa dia jarang melihatnya? Padahal dia sahabatnya Haruna dan Semi tapi Ushijima sangat asing.

Sambil menuggu gadis di depannya siuman, dia memilih untuk duduk diam tanpa tau harus melakukan apa. Dia jadi sedikit mengantuk jika begini.

Beberapa jam kemudian (name) sadar, dia membuka matanya perlahan, bau yang dia cium juga sedikit menusuk khas obat. Dia baru sadar saat matanya sudah memyesuaikan cahaya lampu dari ruangan. Dia berada di UKS.

Dia sedikit bergerak, tapi rasanya aneh di tangan kanan, kenapa jadi berat. Dia melirik jika ada seseorang yang sedang tidur di dekat tangannya, bukan di dekat lagi, bahkan tangan kanannya tidak sengaja jadi bantal. Rambutnya lumayan di kenali (name) kaos hitam dan celana pendek warna putih dengan garis maroon?

"Hm?" (Name) sedikit terkejut dengan suara dehamannya, dia segera menegakkan badan, betapa terkejutnya jika dia Ushijima Wakatoshi. Kapten tim voli yang tadi tidak sengaja membuat (name) tidak sadarkan diri.

"Sudah sadar? Saya panggilkan dokter dulu. Nanti saya ingin berbicara padamu sebentar"

(Name) hanya bisa mengangguk, kenapa enggak Haruna aja yang menemaninya saat pingsan tadi, kenapa harus? Dia enggak mau nyari masalah, apalagi jika lelaki itu bertanya apa yang harus dia lakukan sebagai permintaan maaf, mending enggak usah minta maaf.


30.07.20

From Macaroons to be LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang