Kuning

360 50 0
                                    

(Name) sedang berada di dapur, tempatnya adalah ruangan milik klub masak. Disini murid boleh menggunakan ruangan dan membuat kue sendiri tapi dengan seijin ketua atau wakil klub memasak. Berhubung (name) ini wakilnya dia hanya perlu ijin ke ketuanya dan kebetulan sensei yang mengajar juga tidak mempersalahkan ruangan ini di pakai siapa aja asal tau diri.

(Name) biasanya meminjamnya di hari tertentu aja, misal hari ini, karena besok (name) ingin memberikan macaroon buatannya untuk pujaan hatinya.

"Sudah selesai. Macaroon rasa lemon. Kira kira dia suka tidak ya?" Tapi karena (name) percaya diri aja ya udah tinggal bungkus doang.

Sambil menunggu macaroonnya dingin karena baru aja matang dari oven, (name) sibuk main ponselnya.

"Habis ini kita ngapain?"

"Mandi aja dulu habis itu makan"

(Name) mendengar suara yang enggak asing, siapa lagi kalau bukan anak voli, karena ada suaranya Semi juga jadi sadar kalau itu anak voli. (Name) buru buru matiin lampu ruangan dan ngumpet, takut curiga. Tapi kalau di bilang curiga agak susah karena yang memakai dapur ini juga banyak pasti sulit menemukan siapa yang sering ngasih macaroon.

Setelah mereka sudah pergi, (name) menyalakan lampu ruangan dan segera membungkus macaroonnya. Membereskan barang barang yang dia gunakan dan mengembalikannya di tempat semula, dan segera pergi menjauh dari ruangan itu takut anak voli pada lewat situ lagi.

Malam ini cuacanya bagus sekali karena bulan terlihat sangat terang dan bintang bintang terlihat, jangan lupa udaranya cukup dingin, untung aja (name) pakai cardigan biar enggak terlalu dingin. Jam tutup untuk asrama putri itu sekitar jam 9 malam, lewat dari jam itu tidak boleh keluar dari asrama ataupun yang dari luar ingi masuk ke asrama tidak di perbolehkan.

Besok semoga menjadi hari yang baik.

Harapan (name) tadi terkabul dengan cuaca hari ini yang cerah dengan matahari yang cukup terik membuat udara sedikit panas.

(Name) enggak lupa misinya hari ini, seperti biasa (name) menaruh macaroon yang sudah ia bungkus ke loker biasanya.

(Name) melirik kanan dan kiri takut ketauan, tapi hari ini sepertinya (name) kurang beruntung karena di depan loker yang biasa ia taruh macaroon itu sedang ada manusia pemilik loker, (name) enggak mungkin nekat buat ngasih, akhirnya (name) memilih untuk mengurungkannya.

Baru aja (name) berbalik, eh dia ketemu temennya sang pemilik loker.

"(surname)-san mau kembali ke asrama?" Reon menyapa (name) yang sedang berada di depannya.

"Iya, tapi sepertinya saya harus kembali ke kelas karena ada sesuatu yang tertinggal" Reon mengangguk.

'Duh, bodoh banget, alasannya mana klise banget' batin (name) tapi semoga Ohira Reon percaya apa yang dia bilang.

"Kalau begitu aku duluan ya, mau ada latihan" (Name) tersenyum tipis. (Name) melihat ke tempat loker, masih ada orangnya enggak, dan pas banget orangnya udah menghilang. (Name) buru buru menaruhnya dan segera pergi dari situ, takut ada yang lihat.

Sementara di tempat lain.

"Tumben enggak bawa macaroon? Yang nagsih udah capek?"

Yang di tanya hanya diam, sebenarnya juga bingung kayak tumben enggak ada. Tapi dia cuek aja.


22.07.20

From Macaroons to be LoveWhere stories live. Discover now