Pesan

306 41 0
                                    

Memang demamnya sudah sedikit turun tapi badan (name) masih demam, sebenarnya dia di haruskan istirahat tapi karena sudah lebih 3 hari tidak mengikuti kegiatan pembelajaran, rasanya tertinggal jauh apalagi hanya mengandalkan catatan teman, itu tidaklah cukup.

"Ohayo" Haruna dengan wajah cerah ceria menyapa, pasti ada hal bagus yang datang pada gadis itu, dengan senyum secerah mentari macam itu.

"Hm" Haruna kesal karena jawaban (name) yang hanya berupa dehaman macam itu.

"Ohayo kawai-chan"

"Hehehehe" Baru aja di puji moodnya jadi bagus lagi, emang Haruna ini.

"Besok ada latih tanding Seijoh melawan sekolah kita, kamu harus datang" Nahkan benar senyumnya sehangat mentari itu pasti ada apa apanya.

"Harus banget datang? Kan kamu mau liat si matsun matsun itu, ngapain ngajak saya" Enggak terasa (name) dan Haruna udah sampai kelas aja padahal baru ngobrol bentar.

"Hitung hitung liat Semi-kun, oh ada si itu juga, lumayankan. Lupa ya kalau gebetannya anak voli. Apalagi anggota tetap, dia pasti main"

"Justru itu, karena dia main saya enggak mau ketemu. Saya lagi ngehindar"

"Ken- " Pembicaraan antara (name) dan Haruna harus terutus karena kelas akan segera di mulai, mungkin saat istirahat nanti Haruna harus mengorek informasi kenapa tumben sekali manusia macam (name) skip latih tanding begini.

Sementara di lain sisi, Tendo melihat temannya yang ada di sebrang bangkunya bingung karena entah dari kapan Ushijima jadi suka menatap ponsel lama, karena Ushijima ini bukan tipe yang suka lihat ponsel lama lama.

"Wakatoshi-kun, ponselmu rusak, kenapa menatapnya begitu?" Orang yang di ajak bicara hanya diam.

Tendo memperhatikan ponsel temannya itu sepertinya tidak rusak dan terlihat baik baik aja kenapa dia terus menatapnya begitu, dari sebelum tidur hingga tidur lagi.

Saat istirahat begini aja, bukannya fokus makan, Ushijima justru sesekali melihat ke ponselnya, seperti menunggu ada pesan, padahal biasanya dia enggak peduli hal begitu.

"Wakatoshi kenapa?" Semi bertanya pada Tendo, tentu aja Tendo menggeleng karena dia enggak tau, walaupun teman sekamar Tendo tidak mungkin terlalu mencampuri urusan pribadi Ushijima tetap ada ruang privasi walaupun mereka sangat dekat.

Akhirnya fokus makan juga ini kapten voli, setelah cukup sering melirik ponselnya saat makan, tapi tidak itu aja, Ushijima dengan pandangan melihat ke seluruh penjuru kantin mencari seseorang yang membuatnya resah begini, padahal biasanya dia bodo amat.

Dia melihat gadis dengan rambut di gerai warna hitam gelap bersama dengan manager clubnya masuk ke kantin, Ushijima masih aja fokus melihat mereka hingga enggak dengar Semi manggil manggil.

"Semi, dia sudah masuk kelas sejak kapan?" Semi tentu terkejut, ini siapa yang di maksud, Semi mengikuti arah pandang Ushijima dan melihat 2 gadis yang sekaligus sahabatnya itu sebagai magnet bagi Ushijima.

"Baru hari ini masuk kok" Ushijima mengangguk.

"Kenapa, kamu ada perlu, nanti aku sampaikan" Ushijima menggeleng. "Biar aku sendiri aja"

Kembali pada 2 gadis yang sekarang duduk yang biasanya jadi tempat langganan mereka, Haruna masih belum mendapat informasi apa apa dari (name) karena dari tadi jika Haruna bertanya (name) diam aja hingga mereka makan dia diam aja.

"Jadi aku sudah enggak temanmu, jadi kamu enggak mau cerita ke aku begitu?" (Name) masih diam aja.

"Begini, saya sedang marah sama kamu karena satu hal yang sepertinya kamu sengaja" Haruna tentu aja bingung.

(Name) mau ancang ancang ngomong soal pesan dari Ushijima tapi justru orangnya keburu datang. Dia berdiri tepat di belakang Haruna yang tidak langsung tepat di depannya juga.

"Kenapa enggak bales pesan saya" (Name) mau kabur rasanya, bahkan dia sudah merasa hawa enggak enak, ya itu di lihat orang sekantin. (Name) nunduk enggak berani lihat muka Ushijima.

Haruna jadi ngerti kenapa (name) enggak mau cerita.


31.07.20

From Macaroons to be LoveWhere stories live. Discover now