Hijau

292 39 1
                                    

Bel pulang sekolah berdering sangat nyaring, (name) buru buru segera keluar kelas, menaruh macaroon di loker biasa lalu pulang ke asrama.

Tapi agenda pulang cepatnya di tahan karena Haruna terus terus menerornya lewat telfon jika (name) harus datang ke latih tanding kali ini.

Sambil berjalan ke arah yang berbeda dia terus mengingat ngingat kejadian tempo lalu yang apesnya menimpa dia. Bahkan teman sekamarnya Yuki juga menanyakan bagaimana (name) bisa kenal Ushijima padahal mereka enggak pernah tegur sapa maupun ngobrol. Karena enggak mau nambah masalah (name) cuman bisa hehehe aja.

Sementara itu kejadian itu juga membuat (name) dengan adanya bel sekolah jadi penghuni kantin tidak akan mempelototinya lama lama.

Semi yang waktu itu juga disana hanya bisa meringis dan memberikan tanda semangat agar (name) sabar.

"Sekali ini aja nonton, setelah itu saya enggak nonton lagi" (Name) ngedumel sendiri sambil ngelihat gym yang udah deket, masih trauma takut kena spike lagi tapi mau gimana, apa dia lihat dari jendela aja, tapi enggak mungkin, jendelanya aja tinggi banget.

Karena gym ramai banget hingga (name) enggak bisa masuk, (name) lebih memilih untuk nunggu di luar duduk di bangku dekat gym.

Ternyata dari club lain juga pada ikut nonton, (name) kira anak anak sini pada enggak tertarik karena kebanyakan yang bersekolah disini punya jiwa individual dan kesempurnaan tinggi, mana ada bentukan kaya (name) yang rada rada begini.

(Name) melihat Yuki dan teman temannya juga berjalan ke gym untuk menonton latih tanding kali ini. (Name) mana dapat tempat buat nonton, penuh begitu pasti dia bakal terpental ke luar.

(Name) memilih untuk mengeluarkan komik dari tasnya dan membacanya hitung hitung menghilangkan bosan.

Entah sejak kapan (name) yang dia tau pasti sangat lama, tapi yang bikin dia agak aneh itu kenapa seperti ada seseorang yang duduk di belakangnya, kebetulan kursi yang di duduki (name) itu kursi ada dua saling membelakangi, jadi ya di pikir sepi enggak masalah.

Melirik ke belakang enggak jelas, karena jiwa penasarannya tinggi, (name) akhirnya melihat ke belakang melihat adanya Semi yang sedang terpenjam masih menggunakan baju latihan dengan earphone di telinganya.

(Name) menghela nafas lega bahwa orang yang di belakangnya ini bukan orang asing.

"Kenapa enggak pernah cerita padaku bahwa kamu yang ngasih macaroon" (Name) udah kaget banget sama yang di bilang Semi.

"Itu itu" tuhkan (name) gugup.

"Macaroon matchanya enak, harusnya kamu sering sering buatin buat aku"

"Ha?"

"Iya macaroon yang di kolong meja itu yang ngasih kamu kan? Yang bucin banget sama macaroon hanya kamu doang yang aku tau"

"Saya kirain kamu udah tau, kemarin saya buatin buat Haruna-chan juga, Semi-kun baru sempat aku buatin" Semi mengangguk ngangguk, ada gunanya punya sahabat macam (name).

"Besok buatin rasa coklat lho, tapi ya tadi Wakatoshi juga dapat macaroon lagi, enggak tau warna apa, enggak sempet tanya, katanya mau di makan sendiri kali ini, enggak mau bagi" (Name) hanya bisa menggangguk aja.

"Kalau yang saya kasih juga di bagiin ke anak voli tadi?" Semi menggeleng, dia mana mau rela bagi macaroon enak gini.

"Nah buat yang banyak kalau begitu, biar anak voli yang lain juga bisa makan" (Name) hanya bisa meringis kecil dan tertawa, permintaannya berat juga.

"Oh ya Semi-kun latih tandingnya udah selesai?" Semi jelas mengangguk. 

Kalau kalian tanya bagaimana cara komunikasi 2 manusia ini, sebenarnya cuman (name) aja yang menghadap Semi tapi Seminya enggak enggak mau lihat (name) udah bosen kayanya karena setiap hari juga ketemu.

"Kalau begitu aku duluan ya Semi-kun" Semi hanya mengangguk, (name) bernafas lega karena Semi enggak nyadar kalau macaroon itu sisa buat ngasih ke temennya itu, karena lebih kan sayang, makanya di kasih ke Semi.

Tapi yang enggak di tau (name) Semi tau kalau (name) itu udah lama naksir Ushijima Wakatoshi, ya hanya Semi enggak mau bantuin, karena Semi maunya (name) usaha sendiri, percuma juga pakai bantuan Semi kalau Ushijima itu lebih percaya kalau lihat langsung.

Ada bagusnya (name) ngasih macaroon ke Ushijima, karena manusia kaku itu jarang makan manis.


31.07.20

From Macaroons to be LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang