Fly

740 86 10
                                    

Luhan tinggal bersama Kyungsoo di pulau Jeju. Terkadang keduanya membantu Kris mengurus restorannya. Sebenarnya Luhan ingin mengajak Kyungsoo kembali ke kota, tapi sepertinya Kyungsoo terus menolak ajakannya.

“Kyung, bagaimana kalau kita kembali ke kota?” tanya Luhan, mengawali percakapan di pagi yang cukup tenang.

“Kalau hyung ingin pergi, pergi saja.” Selalu saja Kyungsoo menjawab itu, entah ia sudah jatuh cinta pada pulau Jeju atau ada alasan lain yang membuatnya enggan kembali.

“Tapi hyung ingin bersamamu,” bujuk Luhan. Kyungsoo terdiam sebentar, ia menoleh ketika ponsel Luhan bergetar.

“Kenapa tidak diangkat?” tanya Kyungsoo. Luhan melirik sekilas ponselnya, tertera nama ‘Eomma’ disana.

“Nyonya pasti khawatir kalau Luhan hyung kesini, jadi Luhan hyung pulang saja,” ucap Kyungsoo.

“Tidak, aku akan selalu menemanimu,” balas Luhan seraya mematikan ponselnya.

“Jangan matikan, angkat saja dulu. Siapa tau penting,” cegah Kyungsoo. Luhan berdeham sebentar dan mengangkat panggilan.

“Yeobseo?” tanya Luhan.

“Kau kemana? Kenapa belum pulang?” balas Tzuyu.

“Mian Eomma, aku akan tinggal bersama Kyungsoo,” ucap Luhan.

“Lantas bagaimana kuliahmu? Sebentar lagi kau lulus Luhan,” kesal Tzuyu.

“Aku tidak peduli, aku akan kembali jika Eomma mengizinkanku membawa Kyungsoo juga,” tegas Luhan. Di seberang Tzuyu terdiam sebentar. Kyungsoo hanya menyimak pembicaraan sepihak Luhan, ia merasa bersalah karena dirinya Luhan bolos kuliah.

“Arraseo, kau boleh bawa anak itu,” ucap Tzuyu.

“Satu syarat lagi, Eomma harus mengizinkan Kyungsoo untuk tinggal bersama kita dan jangan menyakitinya,” pinta Luhan.

“Hyung..” sela Kyungsoo sembari menarik baju Luhan. Luhan membalasnya dengan senyuman.

“Terserah kau saja. Hari ini kau harus pulang, mengerti?” balas Tzuyu.

“Nee Eomma, gomawo.” Luhan memutuskan panggilan.

“Seharusnya Luhan hyung tidak perlu sampai seperti itu, pasti nyonya tidak menginginkan aku kembali,” ucap Kyungsoo. Luhan menangkupnya kedua tangannya di pipi gembung milik Kyungsoo.

“Dengarkan hyung, mulai sekarang Kyungsoo tidak perlu takut lagi. Hyung akan menjaga Kyungsoo, jadi tenang saja dan biarkan hyung yang mengurusnya,” balas Luhan.

“Gomawo hyung.” Kyungsoo memeluk Luhan, ia bahagia karena masih ada orang yang mau peduli padanya.

Selesai berkemas Luhan dan Kyungsoo berniat pergi ke restoran Kris.  Mereka akan makan siang disana sekaligus berpamitan.

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
The Power Of Miracle ✔Where stories live. Discover now