Return

707 88 7
                                    

“Sekarang jelaskan semuanya,” pinta Luhan.

“Tatap mataku,” ucap Kris. Luhan mengernyit heran.

“Baca pikiranku, aku yakin kau bisa melakukannya,” tambah Kris.

“Bagaimana aku bisa membawa pikiran?” tanya Luhan. Kris meletakkan kedua tangannya di pundak Luhan dan menatap mata Luhan.

“Kau bisa.”

***

Lay memegang tangan Kyungsoo, ia berusaha mengetahui kondisi Kyungsoo. Perlahan Lay tersenyum, genggamannya mulai bercahaya, mengirimkan kehangatan pada Kyungsoo. Mata Kyungsoo terbuka dan mengerjap pelan menyesuaikan pandangan.

“Hai Kyungsoo,” sapa Lay.

“Lay hyung,” balas Kyungsoo, ia tersenyum tipis.

“Aku dimana?” tanya Kyungsoo saat menyadari dirinya di tempat yang terlihat familier.

“Seharusnya aku yang bertanya. Apa yang terjadi sampai kau kehabisan tenaga?” timpal Lay.

“Ehmm, entahlah.. aku tidak ingat hyung,” ucap Kyungsoo, ia mencoba untuk bangkit.

“Jangan paksakan dirimu, istirahatlah.” Lay melepas genggamannya tapi Kyungsoo malah mengeratkannya.

“Wae-yo?” tanya Lay.

“Genggaman tangan Lay hyung hangat dan nyaman,” ucap Kyungsoo disertai senyuman manis yang membingkai wajahnya.

“Tidurlah,” balas Lay. Kyungsoo mengangguk pelan dan mulai memejamkan matanya. Lay tau ada hal lain dalam diri Kyungsoo tapi Lay tidak ingin membuat kesimpulan apapun. Ia harus bertanya pada Kris.

***

Luhan tersentak setelah mendapat penglihatan saat menatap mata Kris. Ia tak menyangka hal seperti itu terjadi pada dirinya. Setelah perang, Luhan tertarik ke planet Bumi begitu juga dengan Kris dan Tao. Saat melawan penyihir, Dio jatuh ke Bumi. Dengan sisa tenaga yang ia punya, Dio mencoba melacak keberadaan Luhan, Kris dan Tao. Mereka terluka cukup parah hingga terpaksa Dio mengerahkan seluruh kekuatannya untuk menyembuhkan mereka. Dio memiliki kemampuan untuk meminjam kekuatan dari putra mahkota lainnya.

“Mianhae....” lirih Dio ketika menatap ketiga temannya. Dio berhasil menyelamatkan Kris tapi untuk Luhan dan Tao, mereka terpaksa kehilangan ingatan. Kekuatan Dio tidak sanggup mengembalikan ingatan mereka, ia berharap waktu dapat membuat mereka mengingat semuanya. Dio menyerahkan Tao pada keluarga kaya yang tidak punya anak, sedangkan Luhan ia serahkan pada seorang wanita yang baru saja kehilangan anaknya dan sedikit mempengaruhi ingatan sang ibu agar menganggap Luhan itu anaknya. Untuk Kris, Dio menitipkannya pada seorang pengusaha. Tenaganya menipis, Dio sekarat di halaman rumah seseorang. Nenek Jung yang melihat seseorang penuh luka di depan rumahnya segera menghampiri Dio berikut orang tua Kyungsoo yang kebetulan ada disana.

“Bolehkah aku meminta tolong pada kalian?” tanya Dio pelan dengan nafas tersengal. Tubuhnya sudah penuh luka dengan darah segar keluar dari mulutnya.

“Sebaiknya kita obati dulu lukamu,” ucap ayah Kyungsoo. Dio menggeleng pelan.

“Mianhae.. jeongmal mianhae....” lirih Dio. Tangannya mengarah pada kandungan ibu Kyungsoo.

“Akhh....” Sukma Dio masuk kedalam kandungan ibu Kyungsoo. Raganya perlahan terkulai lemas seiring matanya yang perlahan menutup. Perlahan tubuhnya terurai menjadi butiran pasir, ibu Kyungsoo menatap sendu ke arah tumpukan pasir di depannya. Ia mengelus perutnya pelan, ia tak tau takdir apa yang akan menimpa anaknya.
Bruk.. Luhan terduduk, ia terlalu terkejut dengan kenyataan ini. Kenapa ia bisa melupakan kenangan yang begitu berarti.

The Power Of Miracle ✔Where stories live. Discover now