5. El Chiko Smith

1K 77 1
                                    

"Kita ketemu lagi," ujar Chiko pada Chika yang sedang memakan baksonya.

Chika mendongak sambil mengernyit saat mendengar apa yang diucapkan oleh Chiko. "Lo siapa?" tanya Chika.

Chiko menyugar rambutnya ke belakang lalu mengulurkan tangannya. "Gue El Chiko Smith. Lo lupa sama gur?" Chiko terkekeh.

Maya mendekat pada telinga Chika. "Dia yang kalah balapan sama lo, setelah lo balapan sama Deon. Yang katanya anak baru itu loh," bisik Maya, membuat Chika terbelalak.

Dia ingat sekarang! Pantas saja Chika sepertinya pernah melihat wajahnya, ternyata?

"Oh."

"Balapan lagi sama gue nanti malam," ujar Chiko pada Chika.

Chika terkekeh. "Lo pasti kalah sama gue," balas Chika sombong.

Amran, teman baru sekaligus teman sekelas Chiko mendekat pada Chiko. "Lo pernah balapan sama dia?" tanyanya berbisik.

Chiko mengangguk. Lalu berbalik badan dan melangkah pergi menjauhi kantin bersama Amran.

"Kok dia baru masuk?" tanya Chiko pada Amran.

Amran membuka pintu rooftop, lalu masuk ke dalam. "Gak tau dia kemana. Tiga hari ini dia hilang nggak ada kabar. Tepatnya setelah pertunangan pacarnya. Ralat, mantan pacarnya," ujar Amran.

"Oh, dia galau?" kekeh Chiko sambil menggeleng. "Kayak cowok cuma satu aja," cibir Chiko.

"Cewek beda sama cowok Bro. Apalagi mereka udah sama-sama selama enam tahun. Terus dari kelas IX SMP Chika sama Leo pacaran," ujar Amran, membuat Chiko menoleh.

"Dan lo tau? Leo itu tunangan sama sahabat Chika yang juga sahabat Leo. Gila kan?" lanjutnya sambil menggeleng.

Chiko hanya diam mencerna semua perkataan Amran. Entah kenapa dia sedikit... tertarik dengan gadis itu.

Entah tertarik dalam hal apa, Chiko tidak tahu.

***

Chika menatap datar Intan yang kini sedang berdiri di depannya, menghadang jalannya saat akan kembali ke kelas bersama Maya. Mengundang tatapan dari banyak murid.

"Lo lihat deh, cincin pertunangan gue sama Leo bagus ya?" Intan sengaja memancing amarah Chika. Namun Chika hanya diam.

"Kenapa diem? Bisu?" tanya Intan kesal. "Lo galau ya karena ditinggal tunangan sama gue? Kenapa nggak bunuh diri aja?" lanjutnya.

"Cukup Tan! Lo emang gak tau diri ya?!" Maya benar-benar muak dengan Intan yang berubah menjadi bukan seperti Intan yang dulu.

"Apa lo?!" tantang Intan menatap Maya tajam.

"Lo emang nggak tau diri, Intan! Gue nggak nyangka pernah punya sahabat kayak lo!" ujar Maya.

Intan menatap Chika. "Chika, Chika. Lo nggak ada apa-apanya sama gue. Dan lo nggak cocok sama Leo yang sikapnya berbanding terbalik sama lo!" maki Intan. Chika hanya diam saja.

"Udah ngomongnya? Kalo udah, minggir," ujar Chika dingin. Tatapan matanya sangat tajam menatap Intan.

Intan sebenarnya takut, tapi dia berusaha santai. "Kenapa? Sedih? Mau nangis? Chika, Chika," ujar Intan meremehkan. Menatap Chika dari atas sampai bawah.

Chika lalu bergeser dan melangkah ke dalam kelas. Lalu diikuti oleh Maya.

"Apaan sih si Intan. Nggak tau diri banget ngata-ngatain Chika."

"Udah jelas dia yang merebut Leo. Nggak tau diri emang."

"Tega ya sama sahabat sendiri."

"Padahal kayaknya Intan itu baik, eh aslinya bukan."

Chika dan Chiko Where stories live. Discover now