11. Cemburu?

22.4K 3.1K 74
                                    

Noted on page 11 :
Bisa-bisanya Arioan ngaku Mbak Lis sebagai mantan pacar. Gue gak percaya!


👮

"Sekarang ceritain semuanya!"

Kania berkacak pinggang, sementara Arion melongo dari atas tempat tidurnya sendiri.

Bener-bener punya Adik gila macam Kania harus ekstra sabar. Baru juga dia memarkirkan mobilnya dengan baik dan benar di garasi, kunci saja masih ada didalam mobil, belum sempat dia ambil tapi tiba-tiba Kania langsung membuka pintu kemudi dan menyeretnya ke kamar, pakai di kunci segala lagi.

Busettt!

Arion berasa lagi di tes masuk akademi polisi. Tapi bedanya bukan berhadapan dengan penguji tes, melainkan penguji iman karena kesabarannya sudah hampir hilang.

"Heh! Bengong lagi lo."

Arion mengerjap. Jadi kakak kaya gak punya harga diri gue.

"Sabar dulu ngapa, neng. Lo nggak liat nafas gue masih pendek-pendek kaya dugong?"

"Dih, kaya pernah liat dugong nafas aja." Kania mengernyit.

"Pernah."

"Dimana?"

"Nih, depan gue sekarang."

Tas selempang Kania mendarat mulus di wajah Arion, "Sialan lo!"

Kania daritadi sudah menahan diri supaya tas selempangnya tidak bersentuhan dengan Arion. Tapi lama-lama manusia itu memang minta di tampol. Jadi, Kania geregetan kalau tidak melakulan itu.

"Astaga.. Sakit, Kania. Ya Tuhan, rantai di tas lo lumayan, lho, itu."

Iya, sih. Karena setelah itu dia melihat pipi Arion merah. Gak tega sebenarnya.

"Lo nggak usah nyebelin bisa nggak, Yon? sehari aja."

"Ga bisa!"

"Lo-"

"Hett..." Arion menahan gumpalan tangan kanan Kania yang hendak meninjunya.

Percayalah, walaupun lengan Kania termasuk kecil, tenaganya luar biasa besar, gajah saja tidak ada apa-apanya.

"Mau ngapain lo? Mukul gue? Hm?" Arion menaik-turunkan kedua alisnya. Sementara Kania menipiskan bibirnya.

"Iya."

Bugh...

"ADAWWW!!" Arion memegangi lengan kanan bagian atasnya, dimana tinju dari tangan kiri Kania mendarat. "Tega banget lo jadi Adek. Gue laporin ke Papa atas tuduhan penganiayaan terhadap Kakak!"

Kania berdecak, lalu duduk disamping Arion. Capek ngomong sama jelmaan boneka Annabelle, "Yon, gue serius."

"Mau apa, sih, lo?"

"Ceritain hubungan lo sama Mbak Lis. Pliiss. Gue jadi kepo!"

"Gak!"

"Arion,"

"Jomblo dari lahir kaya lo mana ngerti ke-uwu-an yang gue alamin."

"Omongan buaya darat emang gitu biasanya."

"Gue bukan buaya." Arion mendengus.

"Iya, anaconda!" Ujar Kania sarkas.

"Serah lo, deh."

"Yon, please.."

Arion melirik wajah memelas Kania. Sebagai Kakak, dia tahu watak Adiknya seperti apa.

NOTEDWhere stories live. Discover now