12. Arion Mau Balikan Sama Mantan

20.6K 2.9K 39
                                    

Noted on page 12 :
Arion itu peka. Cuma kelakuannya suka aneh-aneh, kayanya Riris malah lebih cocok dijadikan Adik kandung dia.
Kalo gue... aneh juga sih, kadang.


👮



Arion Gumball :
Oohhh.. Gue tau mksd
pertanyaan lo tadi malem.
Zayn mau ngenalin Mira
ke ortu nya kaann??

Kania mengernyit.  Ini orang ya, kamar sebelahan pakai ngewhatsapp segala, padahal tinggal ngesot terus ngobrol di kamar Kania juga bisa.

Kania :
Y

Arion Gumball :
Terus kenapa?
Lo cemburu?
WKWKWKWK

Kania :
Gue gak meragukan
kegilaan lo yon

Arion Gumball :
Halahh..
Cemburu kan Zayn
mau nikah?
Cari pacar makanya.

Arion Gumball :
Apa mau gue kenalin
ke junior gue?? 🤣

Kania :
Sumpah yon
Pendidikan lagi malah
makin gila

Arion Gumball :
Jujur aja gapapa, Dek.
Gue tau lo suka sama
Zayn,  kan?

Kania :
Ha?
WKWKWKWK
NGAKAK BGT

Arion Gumball :
🤔🙄

Kania :
Udah ya
Gila nya di stop dulu.
Mending lo urusin Mbak Lis
atau Anneliese lo itu.
Gue liat-liat kayanya dia
illfeel bgt sama lo.

Arion Gumball :
Hemm...


Kania mematikan layar ponsel dan menaruhnya di atas meja belajar. Dia memandang sinar matahari pagi dari jendela kamar.

Arion itu manusia paling menyebalkan sekaligus paling peka yang pernah dia miliki.  Maka dari itu,  bukan berarti Arion bercanda saat bertanya dia cemburu atau tidak.

Karena Kania yakin,  setertutup apapun mereka, pada akhirnya akan terbuka juga. Mereka tidak handal menyimpan rahasia satu sama lain.

Kania mengacak rambutnya sendiri. Pusing banget mikirin kisah asmaranya yang susah lepas dari 'kakak-adik zone'. Kalau saja hati bisa dikendalikan, Kania tidak akan memilih Zayn untuk jadi pemilik hatinya.

Kania beranjak dari kursi untuk membuka pintu balkon. Dia butuh udara segar.

Bertepatan dengan itu, pintu kamarnya di buka dan wajah Riris muncul dari balik pintu.

"Kak, diem-diem aja di kamar. Turun, lah. Bang Arion mau ngajak jalan."

Kania mengernyit. Belum ada lima menit Kakak tercintanya itu mengirim sebuah pesan. Kenapa tidak sekalian?

"Mau kemana?"

"Dufan."

Kania menaikkan sebelah alisnya, tumben banget Arion berbaik hati mengajaknya pergi. Biasanya kalau ada izin libur, kerjaannya ngundang teman buat nyampah dihalaman belakang.

"Emang dia ada duit?"

Riris menggaruk pelipisnya, "Aku nggak bilang dia mau bayarin deh perasaan."

NOTEDDonde viven las historias. Descúbrelo ahora