Noted on page 17 :
I'm not that really good, apalagi setelah ketemu lelaki itu. Bawaannya pengin mengumpat terus. Hhh~👮
Barra N. Adhitama :
Kania,Suara petir bergemuruh bertepatan dengan pesan masuk itu. Kania lagi rebahan di sofa ruang keluarga. Malam-malam, hujan, enaknya sih minum coklat panas, tapi sekarang kayanya Kania tidak butuh, karena pesan dari Barra sudah cukup bikin hatinya panas.
Kalau Kania boleh jujur, sebenarnya dia menunggu pesan itu setelah launching buku minggu lalu. Tiap jam, menit, detik, handphone harus berada dalam jangkauan matanya, bahkan untuk sekedar masuk ke kamar mandi untuk buang air besar. Mama kalau lihat dia bawa ponsel ke kamar mandi pasti langsung ngoceh. Makanya Kania diam-diam menyelipkan ponselnya ke dalam kaus, biar tidak ketahuan.
Cukup licik, bukan?
Oke, balik lagi pada pesan yang baru Barra kirim malam ini. Sudah bisa tebak kondisi jantungnya sekarang?
Jari-jemari Kania mau balas pesan saja sudah tremor duluan.
Kania berdehem sebelum balas chat, soalnya status whatsapp Barra lagi online, siapa tahu cowok itu emang lagi nunggu balasan pesannya, iya kan?
Udahlah iyain aja, pede dikit nggak apa-apa.
Kania :
Ya?Satu menit..
Dua menit..
Lima menit..
Hmm..
Terlalu pede juga tidak baik kawan-kawan. Tindakan Kania jangan dicontoh.
"Kania, kamu demen banget gelap-gelapan, sih, Mama nyalain ya lampunya."
Kania mengerjap ketika Mama dari arah dapur menyalakan lampu. Padahal dia sengaja karena lagi nonton film horor, biar dapet aja feelnya. Tapi Ibu-ibu jaman sekarang mana paham dengan posisi pw anak muda??
Jadi, mending Kania mengalah dengan mematikan film yang baru setengah jalan. Lagipula, sekarang lebih horor nunggu Barra balas chat.
Ting!
Buru-buru Kania mengambil ponsel. Perlahan senyuman tipis terbit di bibirnya.
Barra N. Adhitama :
Saya lupa belum kasih
kamu ucapan selamat.Barra N. Adhitama :
Selamat ya atas buku
ke-8 yang sudah launching
minggu lalu.Barra N. Adhitama :
Bianca senang banget
setelah selesai baca.
Fyi, dia punya semua buku
karya kamu.
Dan yang ini, menurut dia
jalan ceritanya unpredictable.Kania :
Wahh....
Saya nggak nyangka
bisa dapet apresiasi
sampe segitunya.Kania :
Tolong sampaikan terimakasih
saya ke dia..
Kapan-kapan kalau ketemu
saya janji akan kasih
hadiah buat dia ;)

VOUS LISEZ
NOTED
Roman d'amourKania sudah kapok berurusan dengan polisi. Pertama, karena Kania pikir kebanyakan polisi itu playboy, contoh nyatanya sudah ada. Arion, kakaknya yang sering bawa pulang cewek berbeda tiap minggu. Kedua, polisi itu tidak peka! Seperti Zayn yang tida...