❛ O8 ʹ˗྄

2.1K 342 13
                                    

31 Juli 2O2O

malam harinya haris sudah siap dengan pakaian rapih nya untuk pergi ke tempat latihan satya tetapi sebelum pergi ia harus memasak makan malam untuk alara sekalian pamitan

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

malam harinya haris sudah siap dengan pakaian rapih nya untuk pergi ke tempat latihan satya tetapi sebelum pergi ia harus memasak makan malam untuk alara sekalian pamitan. berhubung haris kurang pandai memasak dia cuma masak telor mata sapi ditambah nasi terus minuman air putih.

dengan penuh hati-hati haris membawa nampan berisi makan malam alara, tangan kirinya membuka pintu dan langsung menampakkan alara yang sibuk memainkan ponselnya.

"halo adik kesayangan," sapa haris begitu dia masuk ke kamar.

alara menaruh ponselnya lalu tersenyum untuk menyambut kedatangan kakak nya. "ini makan malam buat kamu, setelah makan jangan lupa minum obat supaya kepalanya ga sakit lagi," ujarnya.

alara mengangguk paham. "siap kak!"

"kakak mau kemana?" tanya alara yang baru saja sadar dengan penampilan kakaknya nampak rapih.

"mau keluar sebentar, gapapa kan aku tinggal bentar?"

mata alara memincing memikirkan sesuatu, "mau ngedate ya? sama siapa kak?" katanya sembari tersenyum jahil.

"sok tau banget."

"ahahahaha, nanti belikan aku es tiramisu."


haris menatap ketiga orang didepannya setelah selesai menjelaskan rencananya mengembalikan ingatan alara, berharap ketiganya paham dengan penjelasannya itu

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

haris menatap ketiga orang didepannya setelah selesai menjelaskan rencananya mengembalikan ingatan alara, berharap ketiganya paham dengan penjelasannya itu. "jadi gitu rencananya, setuju gak?"

"alara bakal ga kenapa-napa kan?"
satya bertanya nampak khawatir jika hal itu membuat alara sakit.

"kalau kata dokter sih pasti ada efek samping nya kayak sakit kepala gitu" jawab ayah haris.

"mama setuju." ayah dan satya pun ikut mengangguk setuju. setelah berunding singkat itu keempatnya langsung menyantap makanan di meja.

"habis ini kamu mau kemana?"tanya ayah disela makan.

sadar pertanyaan itu ditujukan untuknya, haris pun menjawab. "mau beli titipan alara terus pulang." ayahnya mengangguk paham dan kembali melanjutkan aktivitasnya.

setelah beberapa menit hening, haris beranjak dari duduknya bermaksud untuk berpamitan pulang. "haris pergi duluan ya. satya mau ikut ga?"kedua orangtuanya mengangguk mengizinkan

"ikut deh, satya pulang duluan ya, makasih atas makan malam ya." keduanya pergi meninggalkan ruangan vip itu berjalan beriringan menuju parkiran.

"nanti gue mampir beli tiramisu dulu gapapa kan?"

"gapapa asalkan gue juga dibelikan minuman." ujar satya yang langsung dihadiahi tamparan pelan di belakang lehernya.

sekitar lima belas menit perjalanan akhirnya motor yang dikendarai sampai di kios penjual minuman tiramisu kesukaan alara dan haris memesan tiga minuman sekaligus. menunggu beberapa saat hingga akhirnya pesanannya siap dan haris memberikan satu tiramisu untuk satya lalu mengantar pulang satya.

setelah haris mengantar satya ke rumahnya kini haris kembali melanjutkan perjalanan pulang ke rumahnya, dia sudah bisa menebak bahwa alara tengah menunggu. dihalaman depan. ralat, bukan menunggu kedatangannya melainkan menunggu tiramisu miliknya.

motor yang dikendarai oleh haris kini memasuki pekarangan rumah nya, dengan hati-hati haris memarkirkan kendaraan kesayangan nya itu. seperti dugaan haris, alara sudah menunggu di depan rumah.

"kok lama bgt, mana tiramisu nya?" tanya gadis itu setibanya haris dihadapannya.

"yeu masih untung kakak beliin. nih tiramisu nya." haris menyerahkan minuman itu ke tangan alara lalu masuk ke rumah meninggalkan alara yang cengengesan.

"makasih ya bang," teriak alara dibelakang.

"cepat masuk kalau ga kakak kunciin kamu dari dalam." alara masuk dan setelah itu haris mengunci pintu.

alara duduk di sofa dan menyalakan televisi, haris yang tadinya melepas jaket serta sepatunya kini mendekati saklar lampu. ia mematikan lampu ruangan itu agar kesannya seperti di bioskop, "kakak pergi ke atas ya?" alara mengangguk.

setelah berjam-jam dikamar haris sama sekali belum mendengar suara pintu tertutup dari kamar sebelah dan itu membuatnya terpaksa mengecek langsung kebawah.

ia mendapati alara yang tengah tidur di sofa dengan keadaan televisi masih menyala dan cup tiramisu nya masih berada ditangannya.

haris mematikan televisi nya lalu mengambil tiramisu nya secara perlahan dan setelah itu ia menggendong alara ke atas. sesampainya di depan pintu kamar alara sedikit terbangun, perlahan haris menurunkan alara. "jangan lupa gosok gigi setelah itu tidur." alara hanya menjawab dengan demehan kecil

haris menutup pintu kamar lalu pergi kebawah lagi untuk membereskan ruangan itu. saat ini jam sudah menunjukkan pukul 11 malam, tentu saja haris mengantuk tetapi sekarang ia harus membereskan ini semua.

beberapa menit kemudian pintu utama terbuka dan masuklah orangtuanya, "kok belum tidur?" tanya mama nya mendekat.

"mau beresin ini bentar ma. mama sama papa istirahat aja."

"siniin vacum cleaner nya biar mama yang beresin kamu masuk ke kamar terus tidur, besok sekolah nanti telat bangun."

dengan berat hati haris menyerahkan vacum cleaner nya ke tangan mama nya, "gapapa kan?" mama nya mengangguk meyakinkan anak laki-lakinya.


Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


halo !
setelah sekian lama akhirnya
aku melanjutkan revisi au ini 🏃

[✓] 𝐒𝐓𝐈𝐋𝐋 𝐖𝐈𝐓𝐇 𝐘𝐎𝐔, sedang revisi.Where stories live. Discover now