[12] Another Dimension!!

1.4K 240 92
                                    

Awan hitam berkumpul di langit kota, membuat suasana suram dengan temperature yang juga menurun mengirim sensasi menggigil.

Gedung-gedung di Akademi Menara Dewa yang memiliki arsitek kuno yang klasik. Musim gugur ini membuat semua pepohonan rindang yang ada disekitaran Akedemi menggugurkan dedaunan mereka, meninggalkan batang pohon dan ranting-ranting yang terlihat hitam. Ditambah dengan banyaknya burung gagak yang bertengger di sana sini membuat pemandangan tersebut terlihat sangat menakutkan dan akan menjadi tempat yang cocok jika dijadikan tempat syuting film horror.

Alis Khun sedikit terangkat. Jelas bingung melihat pemandangan Akademi saat ini. Mata kobaltnya memperhatikan gagak yang bertengker di ranting pohon terdekat. Bertanya-tanya alasan apa yang membuat para gagak itu kemari. Lagipula ini juga bukan musim bagi gagak untuk bermigrasi.

Sejujurnya Khun sendiri juga bingung dengan dirinya. Ini adalah hari libur dan dia juga tidak memiliki keperluan untuk datang ke Akademi sekarang.

Tapi keanehan pada apa yang terjadi pada kasus Yura benar-benar menggelitik rasa penasarannya. Membuat dia sendiri tidak tahan dan ingin menyelidiki langsung.

Sebagai Ketua Dewan Siswa. Khun memiliki kewenangan yang cukup besar sehingga dia bisa bebas keluar masuk lingkungan Akademi, karena nya dia tidak dihentikan oleh pengawal yang menjaga akademi.

Tempat jatuhnya Yura dikelilingi oleh garis polisi. Darah mengering masih membekas di celah-celah bebatuan yang tersusun bahkan setelah di siram dan dibersihkan beberapa kali oleh petugas kebersihan akademi. Bunga melati putih telah berguguran dan kelopak yang sebelumnya tersiram darah sedikit berwarna kemerahan. Terlihat begitu kontras di antara kelopak putih lainnya.

Melihat keatas, Khun memutuskan untuk naik keatap untuk memeriksa lebih lanjut. Dia baru saja hendak melangkah masuk saat matanya tertuju pada bangunan besar lainnya.

Itu adalah gedung kelas untuk pembelajaran. Dari tahun pertama hingga tahun ketiga berada disana dan dibedakan menurut tingkatan lantainya saja. Matanya terfokus pada lantai tiga dan deretan kiri. Sedikit melamun saat dia kemudian memutuskan untuk pergi ke sana.

Namun langkahnya sekali lagi terhenti. Bukan karena dia berubah pikiran, namun karena memang dia ditahan oleh sesuatu yang tak terlihat.

Mata kobalt-nya turun kebawah, melihat bayangan pohon yang samar. Uniknya diantara bayangan ranting, ada bayangan lain yang tampak bergerak bebas. Bayangan itu bergerak kaku ketika Khun menangkap keberadaannya, tapi segera itu bergerak dengan antusias, membentuk pola hati.

Jika itu adalah orang lain yang berada di posisi saat ini, dapat dipastikan mereka akan menjerit ketakutan hingga membasahi celana mereka sendiri. Tapi Khun tetap tenang dengan cepat menerima kenyataan.

"Kenapa kau menghentikan ku?" tanya Khun setelah memperhatikan kalau bayangan itu tidak memiliki niat buruk terhadapnya.

Bayangan itu bergerak cepat, sepertinya gugup. Membuat pola tulisan ; 'Berbahaya disana, sebaiknya kita pulang.'

Kita? Batin Khun segera di tabrak dengan realisasi. Dia bersamaku selama ini!

"Apa itu kau yang meninggalkan kissmark di tubuhku?"

'Ya! Maaf, apa aku membuatmu tak nyaman?'

"Sarapan itu juga kau yang membuatnya?" tanya Khun lagi, mengabaikan kata berisi nada bersalah yang terakhir.

'Aku melakukan, Khun tampaknya lebih suka makanan barat dibandingkan makanan korea, jadi aku sengaja hanya membuat menu itu. Apa aku salah?' bayangan itu bergerak dengan gugup, tampak seperti bocah yang takut di tolak. Dengan bagaimana bayangan itu memanggilnya dan sikap yang di tunjukkan, Khun memiliki dugaan kasar namun tak berani untuk dia buktikan.

[BL] Thriller Academy ✓Where stories live. Discover now