EP 10 -You Have Lost Your Fucking Mind..

6.6K 649 18
                                    

Gadis itu benar-benar mulai berjalan meninggalkannya.

Wa..wait..

"Nadia.. as always.. gak bisa jinak dikit apa ya.." Gumamnya dalam hati. 

Tobby kemudian mengeluarkan dan menyalakan kembali rokoknya yang tadi sempat dimatikannya ketika Nadia mendekat. Rasa lapar yang menggelayut dalam perutnya semakin terasa. Rokok tidak bisa mengisi perut kosongnya.

Tobby merasa menyesal mengapa ia tidak membawa bekal makanan saat memulai perjalanan ini beberapa waktu yang lalu. Setidaknya, ia seharusnya membawa botol air mineral untuk melepas dahaganya.

Nadia benar-benar tidak membiarkanya merasakan roti itu barang secuilpun. Ck..

Angin sepoi kembali berhembus, membuat rambut Tobby yang kini sudah agak panjang bergerak liar. Dengan jari-jarinya, ia merapikan rambut yang mengganggu pandangan matanya. Ia merenung dalam hati tentang semua yang telah mereka lalui sejak keberangkatannya dari Indonesia hingga saat ini. Perjalanan ini benar-benar terasa seperti sebuah kutukan dari Sang Pencipta.

"Argh.. Nadia.." gumamnya, teringat akan wajah cemas gadis itu ketika pesawat mereka mengalami turbulensi hebat.

"Is she gonna be okay alone?" Tanyanya pada dirinya sendiri. Ia termenung lama sambil menghisap rokoknya. Seharusnya jatah nikotin mingguannya telah habis, sebuah upaya darinya untuk menghentikan kebiasaan merokoknya, namun kondisinya kali ini membuatnya membutuhkan asupan nikotin lebih banyak dari biasanya.

"Damn Tobby, you have lost your fucking mind." Katanya sambil berbalik dan menuju mobilnya. Ia memadamkan rokok yang masih menyala dan mengambil tas ranselnya dari bagasi mobil. Lalu ia mengambil jaket hoodie ekstra yang bisa ia kenakan. Setelah itu, ia merapihkan perlengkapan darurat yang tersedia di dalam mobil, termasuk lampu senter, pisau serbaguna, dan gunting. Semua ini hanya sebagai persiapan jika terjadi sesuatu di jalan. Tobby menutup bagasi mobil dan menggantungkan ranselnya.

Tobby menghela nafas panjang sebelum dengan mantap melangkah mengikuti jejak Nadia.

"You have lost your fucking mind.." Gumamnya lagi dan lagi di sepanjang jalan itu.

Setelah ia berjalan selama beberapa menit, ia tidak menemukan tanda-tanda dimana gadis itu berada. Sesungguhnya rasa khawatir kini mulai muncul di hatinya. Bagaimana jika sesuatu terjadi padanya? Bisakah seorang gadis berjalan begitu cepat dengan sepatu hak tinggi dan menggiring koper yang begitu berat?

"Nad..." panggilnya, tetapi tak ada jawaban. Ia kemudian mulai berlari.

Where the hell are you...

"NAD!"

"NADIAA!" Panggilnya lagi, tetapi hanya gema suaranya yang terdengar di sepanjang jalan yang sunyi itu.

Shit... shit... shit...Wajahnya kini dipenuhi peluh..

Where is she.. Anna would kill him if anything happen to her..

Setelah sekitar dua puluh menit ia berlari, tak jauh dari tempatnya ia mendengar seorang gadis menangis.

Nadia?

Ia berlari lebih cepat menuju sumber suara itu dan tak lama kemudian menemukan seorang gadis yang berjongkok di pinggir jalan, meratapi nasibnya. Tidak ada kata yang bisa menggambarkan betapa leganya Tobby saat menemukan gadis itu di hadapannya. Ia perlahan mendekatinya.

"Nad.." Katanya lalu berjongkok di depannya. Perlahan gadis itu menatapnya dengan mata sedihnya.

"Are you alright?" Tobby bertanya, memegang bahu Nadia.

IMPOSSIBLE ATTRACTIONWhere stories live. Discover now