EP 20 - Tobby is Here..

5.9K 616 18
                                    

Nadia berjalan sambil menundukkan kepalanya tanpa arah.. di tangan kanannya ia memegang sebuah botol wine yang ia dapatkan dari Sally. Ia membutuhkan asupan alkohol untuk membuatnya merasa lebih baik kali ini. Nadia berhenti melangkah dan menatap langit mendung yang seakan ikut merayakan perasaan kecewa dan marah yang ia rasakan kini.

Bagaimana mungkin Jamie memperlakukannya seakan ia hanya sebatas aksesoris bagi karirnya. Namun hal yang sebenarnya membuatnya lebih menjengkelkan adalah kesadaran bahwa ia bisa memahami situasi Jamie. Ia bisa mengerti ambisi Jamie dalam menggapai karirnya. Ia bisa mengerti bagaimana sulitnya persaingan di dunia kerja saat ini. Mereka sangat mirip dalam hal ini... dan ini pertama kalinya ia merasa membenci kemiripan itu.

Lama ia melangkah tanpa arah sebelum kemudian menyadari saat itu ia telah sampai di sebuah tempat dimana dihadapannya terbentang sebuah danau kecil yang begitu indah yang dikelilingi oleh pegunungan yang menjulang tinggi.

"This place is so beautiful.. mengapa cuaca tidak pernah bisa berkompromi di perjalan ini.." Gumamnya dalam hati. Ia kemudian berjalan mendekati tepi danau itu dan terduduk di bawah sebuah pohon rimbun. Ia meneguk kembali wine yang dibawanya. Waktu berlalu dan Nadia bisa merasakan panas di tubuhnya setelah menenggak setengah botol besar wine itu. Efek alkohol kini mulai mempengaruhinya. Ia merasa tubuhnya terasa melayang.. biasanya ia akan berhenti sampai batas itu, namun kali ini Nadia tidak peduli. Inilah yang ia harapkan, sekejap kabur dari realita menyedihkannya.

"Relationship is suck for a girl like me.. right.. I'm so gonna die alone.." Gumamnya mulai meracau. "Kenapa lo punya banyak ambisi sih Nad.. mana ada cowok yang mau sama cewek kayak lo.." Lanjutnya kini meratapi nasibnya.

Namun kemudian ia kembali tersadar..

"No.. no.. I don't need a man.. I'm Nadia Sonya.." Katanya. "I don't need a man!" Sahutnya kencang.

"Fuck relationship! Fuck you! Love is bullshit. It should perish from the world!"

Nadia kemudian menundukan kepalanya, dalam hening air matanya kemudian mengalir. "I'm a free woman.. I should be proud, shouldn't I?" Gumamnya untuk menguatkan dirinya sendiri.

Di tempat yang sepi itu, hanya angin yang berhembus yang kali itu menemani kesendiriannya.

"Nad.." Kata suara seorang pria yang dikenalnya. Nadia kemudian menoleh dan menatap pria yang saat ini berdiri tak jauh darinya. Nadia tersenyum.. It's Tobby..

"Waaaa.. Tobby is here.. nice timing!" Katanya.

"Ngapain lo duduk di sini sendirian, ayo pulang.. bentar lagi badai.." Katanya. Ia terdengar khawatir.

Apakah pria itu datang ke sini untuk mencarinya?

"No.." Katanya. Ia tidak mau pulang.

"Nad.. gue tinggalin sendiri nih.."

"Tinggalin aja.. dari tadi juga gue sendiri.." Katanya.

She gets used to it already.. being alone..

"Ck..lanjutin minum lo di kamar aja gimana? yuk.." Bujuknya. Ia tidak menggubrisnya. Perhatiannya teralihkan ketika ia melihat ikan yang terlihat muncul di permukaan danau itu.

"Eh Tob.. di danaunya ada ikaan.." Nadia kemudian merangkak menuju danau untuk memainkan airnya.

It's cold.. the water is cold.. Nadia tersenyum.. Ia kemudian merasakan angin yang berhembus membelai wajahnya.. she feels so refreshed.. "I'm a free woman.." Katanya sambil mengangkat kedua tangannya "I don't need a man.."

IMPOSSIBLE ATTRACTIONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang