EP 16 - Husband on Duty

7.7K 655 25
                                    

"You can put me down Tob.. no one is watching anymore." Tukas Nadia.

Dirinya dan Tobby akhirnya berhasil keluar dari sekumpulan pasangan yang saling menebar kemesraan itu. Bagi yang lain itu adalah sebuah hal yang normal, namun bagi dirinya dan Tobby yang bahkan sebelum malam ini saling tidak menyukai satu sama lain, ini adalah situasi yang benar-benar baru dan tentu saja sangat tidak biasa.

"It's ok.. nangung." kata Tobby sambil kemudian mulai menaiki tangga menuju kamar mereka. Nadia secara refleks merapatkan rangkulannya pada bahu Tobby. Ia kembali mencium aroma parfum yang beberapa waktu lalu ia cium pada hoodie yang dipinjamkan Tobby selama perjalanan.

"Ok thanks." Kata Nadia.

"Jangan baper." Goda Tobby.

"Dih.. siapa yang baper.. lo kali." timpal Nadia dengan nada ketus.

"Kalau ternyata gue beneran baper? Terus?" Tukas Tobby.

Deg..

Nadia kemudian menggelengkan kepalanya, mengusir pikiran yang entah mengapa kembali ke kejadian di dapur tadi.

Hening sejenak melingkupi mereka sebelum Nadia mendengar Tobby tertawa.

"Bercanda.. panik ya lo? Hahaha."

Sialan.

"Apaan sih lo.. gak jelas. Siapa juga yang panik." Katanya jengkel menepuk pundaknya. Jujur, jantungnya sempat berdegup aneh tadi.

Sialan..

Ia harus tetap ingat bahwa dirinya memiliki Jamie.. kekasihnya yang menunggunya di Indonesia. She's not a cheater, of course.

Tobby membuka pintu kamar mereka dan membawanya masuk, menurunkannya di kasur sebelum berbalik kepadanya.

"Nad.. " Panggilnya sambil menunduk untuk memandang wajahnya yang membuatnya kembali terkejut dan menjauh ke belakang. "Tenang, gue cuman mau nanya kali bukan mau nyium lo."

Nadia kemudian berdecak. "Dih siapa juga yang mikir.. nevermind.. kenapa?"

"Telepon yang tadi Sally kasih, is it really working? Mau coba telepon Anna dan Regas?"

"Oh ya, tunggu sebentar," katanya. Sally memberikan mereka perangkat telepon sekali pakai yang dapat digunakan selama 90 hari. Katanya itu adalah sisa persediaan mereka, yang biasanya mereka jual kepada turis asing yang berkunjung, tetapi kali ini Sally dan Calleb memberikannya secara cuma-cuma. Katanya itu sebagai permintaan maaf karena telah memaksa Nadia dan Tobby untuk menunjukkan kemesraan mereka di depan semua orang.

...

...

"Of course you two are so passionate with each other.. but I understand, you must be a little bit shy to show it to us.. but you really don't have to hide it.. and I'm sorry if we're making you two uncomfortable. I'm glad that I know you two are so in love with each other."

"Hahaha.. no.. it's ok Sally, we're really ok.." Katanya.

Ha..In love? what an act.. she should've won an Oscar for that then..

"Hm.. You said earlier that you have a little bit trouble with your phone? I had a disposable phone if you need one, you can contact your loved ones with that phone." Katanya.

"Oh my God.. Thank you Sally.. you're such a life saver.." Kata Nadia lalu memeluk Sally dengan tulus.

...

...

"So.. " Katanya berusaha membuka kotak itu dengan susah payah. "Kenapa ini susah banget sih.."

IMPOSSIBLE ATTRACTIONWhere stories live. Discover now