6. Di Awalan Cerita

33.2K 3.4K 490
                                    

Ada apa sih sebenernya sama kehidupan Lilly dan Raja?

Mari kita mundur ke awal cerita...

Hiyaaa


__________

Cianjur, 20 Agustus 2016

•°•°

Saat Lilly membuka mata, yang terlihat hanya langit-langit putih. Kepalanya pusing. Lilly berusaha meruntut kejadian yang ada dalam ingatannya.

Tadi siang, dia bersama Galang di Pantai Jayanti. Temannya di SMA. Dan kemarin, Galang berkabar bahwa dia sedang di Cianjur.

Galang mengajak Lilly bertemu. Lilly mau, karena Galang berkata dia juga bersama keluarga, sedang liburan. Tapi saat mereka berjumpa, dia beralasan keluarganya sedang berkunjung ke rumah saudara. Hanya dia yang bisa menemui Lilly.

Terakhir, Lilly meminum es teh manis yang sudah dipesan oleh Galang. Dan setelahnya Lilly tidak ingat apa pun.

Lilly terhenyak begitu menyadari dia terbangun di kamar hotel. Dia berusaha duduk dengan kepala yang masih berat. Lilly menyingkap selimut, memeriksa pakaiannya yang untungnya masih lengkap.

Tubuhnya limbung saat turun dari kasur. Tangannya meraih dinding untuk berpegangan. Galang yang baru saja keluar dari toilet menghambur pada Lilly.

"Jangan pegang gue!" pekik Lilly.

"Ly, demi Tuhan gua gak ngapa-ngapain lo Ly!" Galang bersumpah.

Detik selanjutnya sebuah tinju keras mendarat di pipi Galang. Galang meringis.

Dengan sisa tenaga, Lilly mendorong tubuh gempal itu hingga tersungkur ke dinding. Lilly berlari ke pintu kamar, membuka kunci. Tapi Galang menariknya.

"LEPASIN!".

Galang menarik gadis itu dan mendorongnya ke atas kasur. Dia membuka paksa kemeja yang dipakai Lilly, hingga beberapa kancingnya terlepas.

"ANJING LO! BRENGSEK!".

Sekuat tenaga, Lilly menendangkan kakinya yang masih bersepatu pada pangkal kaki Galang. Galang mengaduh sakit. Lilly memanfaatkan kesempatan ini untuk menyambar tasnya, dan buru-buru keluar kamar.

Lilly berlari lewat tangga darurat. Dia menangis, memegangi kemejanya yang tidak bisa ditutup.

Di luar, langit sudah gelap. Jalan juga sepi. Lilly melihat kanan-kiri. Lilly tidak begitu mengenal Cianjur, kotanya sendiri. Yang pasti, saat ini dia jauh dari rumah.

Bermodal nekat, Lilly memberhentikan angkot di pinggir jalan.

"Mang, ini bisa ke Cidaun gak?" tanya Lilly.

"Oh bisa-bisa, nanti turun di terminal Neng, naik elf. Kira-kira 5 jam lah dari sini ke Cidaun." Jawab si Amang.

Lilly bergegas naik ke dalam angkot, takut Galang mengejarnya. Tapi mana sempat. Galang masih meratapi asetnya sehabis kena tendang Lilly di dalam kamar.

Penumpang lain menatap Lilly heran. Rambut berantakan, pipi basah, dan kancing kemeja terlepas, mencurigakan. Tapi Lilly tidak peduli. Dia hanya ingin pulang.

"Ini jam berapa ya Teh?" tanya Lilly pada seorang penumpang perempuan. Ponsel Lilly mati.

"Jam 9."

Lilly membeliak. Entah apa yang akan dilakukan Bapak padanya begitu sampai di rumah. Lilly bergidik ngeri membayangkannya. Mungkin kepalanya akan dipenggal Bapak.

Pak Raja - [Selesai]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang