Jam Tangan Misterius

95 46 2
                                    

Setibanya didepan rumah Fani, Fani hanya terdiam memikirkan perkataan Evan di lokasi balapan tadi.

Eh, maksud lo bilang kalo lo pacar gue itu apa? Emang kita pacaran? Enggak kan? akhirnya berkata untuk menghilangkan rasa penasarannya,

Nggak kok. Maksud gue, gue itu bukan pacar gue. Gue keceplosan tadi. Evan asal jawab.

Fani pun meninggalkan Evan dan masuk ke dalam rumah tanpa mengucapkan terima kasih dan mendengarkan apa yang akan dikatakan Evan lagi.

Maksud gue itu gue calon pacar lo Fan sambung Evan saat Fani sudah menghilang dari pandangannya. Evan memasuki mobil menuju jalan raya.

* * *

Keesokan paginya, Evan sudah tiba disekolah dengan mobil nya. Ia dikerumuni oleh para fans nya saat menuruni mobil. Ya dia memang cowok famous dan idola disekolah. Apa lagi dia adalah ketua OSIS, semua laki-laki jadi merasa iri padanya, ditambah lagi Evan orangnya ramah, rajin ibadah, dan tidak sombong. Imam idaman banget ya kan?

Ketika Evan memasuki kelas, betapa kagetnya ia melihat sesuatu diatas mejanya. Sebuah kado berwarna biru yang diikatkan seutas pita bertuliskan For you my love, Evan. Lansung saja Evan membuka kado mungil tersebut. Dan ternyata isinya adalah sebuah jam berwarna silver mengkilat, sepertinya harganya mahal. Tapi siapa yang memberikan itu?

Saat Evan sibuk memikirkan siapa yang memberikan itu padanya, Fani muncul mengagetkan Evan.

BA!!! Fani mengagetkan Evan.

Astaghfirullahalazim! ucap Evan kaget. Fani, untung gue gak punya penyakit jantung. Kalo nggak, gue udah mati karena jantungan tau gak? omel Evan memarahi Fani.

Iya deh, maaf! Fani meminta maaf dengan nada lembutnya. Mata Fani lansung tertuju pada jam tangan yang dipegang Evan. Cie, jam baru! Sini liat! Bagus banget ni jam. Ini kan jam keluaran terbaru.

Gue dikasih sama orang ucap Evan menyodorkan kotak yang bertulisan tadi.

Cie, cie! Dapet jam dari pacar! Punya pacar juga lo? ucap Fani dengan nada mengejek.

Ya kali gue pacaran. Yang ada gue dikeluarin dari KK sama bokap gue. Gue gak boleh dekat-dekat sama cewek sama bokap gue.

Trus, kok lo deket sama gue dibolehin bokap lo?

Jangan ge-er deh lo. Gue dekat sama lo disuruh buat jagain lo. Temen-temen lo kan cowok semua. Mami lo takut terjadi yang macam-macam sama lo. Makanya dia nyuruh gue buat jagain lo. Lo juga udah dianggap anak sama bokap gue. Bokap gue sama Papi lo kan sahabatan dah lama banget. Jelas Evan panjang lebar. Fani manggut-manggut mengerti.

Jadi, ini kado bertulisan For you my love dari siapa? Tanya Fani heran. Evan mengangkat bahunya mengisyaratkan bahwa ia tak tau.

Tak lama kemudian, bel masuk pun berbunyi. Seluruh siswa masuk ke kelasnya masing-masing. Kebetulan Fani dan Evan sudah di dalam kelas sejak tadi. Jadi mereka tak perlu berlari jauh-jauh untuk memasuki kelas mengejar guru yang masuk ke kelas.

Pagi ini adalah jadwal pelajaran Matematika, bersama si guru botak yang terkenal ke-killer-an nya. Jangankan mencari masalah dengannya, menatapnya saja sudah membuat jantung berdegub keras tidak karuan. Selama jam pelajarannya, tidak ada suara sedikitpun, hening. Bahkan suara deru nafas siswa siswi dalam kelas pun tak terdengar sedkitpun saking takutnya mereka pada guru botak nan killer tersebut.

Tolong ya readers, kasih votenya. Sekali klik aja! Setidaknya sih kalian komen, bagaimana cerita aku ini. Ada yang kurang kah? Atau ceritanya gak jelas? Atau ngebosenin? Tolong kasih kritik dan saran kalian! Please!

IMAM IDAMANWhere stories live. Discover now