EI 8

138 98 24
                                    

Panas matahari masuk kecelah jendela kamar apartemen Alanda, perlahan dia membuka matanya.

"Arrgh pusing" ucap Alanda sembari memegangi kepalanya yang pusing akibat pengaruh alkohol yang dia minum semalam.

Dia bangun dari tempat tidur dan meminum air putih yang ada diatas nakas. Saat mau meletakkan gelas ke nakas lagi dia mendapati hp, minuman penghilang pengar dan sebuah kertas sobekan. Dia langsung membacanya.

'Woy cowok brengsek! Kalo lo gak kuat minum, mending gak usah minum deh. Ngrepotin orang ajah! Dan ya jangan lupa minum juga minuman penghilang pengar yang udah gue siapin buat lo. Gue baik kan?

Tertanda: Rizal Ganteng'

"Cecunguk Rizal" gumam Alanda dengan muka yang sangat datar, padahal dia merasa sangat senang karena mempunyai teman yang perhatian seperti Rizal.

Rizal adalah teman pertama Alanda setelah kejadian itu, Rizal mengetahui rahasia Alanda tapi dia masih mau berteman dengan Alanda, oleh karenanya Alanda sangat bersyukur ada seorang Rizal yang mau menemaninya sabagai seorang sahabat.

Alanda mengambil minuman pereda pengar itu lalu meminumnya. Dia mengambil ponselnya dan membuka chat karena dari tadi ponselnya berbunyi terus.

Ternyata teman-temannya mengiriminya chat.

Diki
-Woy Al lo gak berangkat?-

Nanda
-Lo kok gak ada dikelas?-

Rizal
-Al kalo lo gak kuat buat berangkat sekolah. Gak usah berangkat. Gue udah ijinin lo kok. Jadi diem dirumah aja-

"Udah jam 9 pagi yah. Berangkat ke sekolah sekarang juga percuma. Yaudahlah" ujarnya pada dirinya sendiri.

Alanda lalu mengambil ponselnya dan mengetikan chat yang akan dia kirim ke Rizal.

Alanda
-Zal rahasiain soal tadi
malem. Kalo ada yang
nyariin gue mau guru atau
siapapun. Bilang aja gue
lagi gak enak badan-

Rizal
-Lo tenang aja-

***

"Eh kenapa si Alanda? Chat gue gak dibales" tanya Diki.

"Gak enak badan dia" balas Rizal.

"Padahal kita udah janjian mau nongkrong. Gimana jadi gak?" tanya Nanda.

"Tunda aja dulu" jawab Rizal.

Kayra melamun memikirkan kenapa Alanda tidak masuk ke kelas hari ini. Apakah karena kejadian itu? Kayra masih saja tidak enak hati dengan kejadian itu.

Eh kenapa harus tidak enak hati? Kan first kissnya juga telah dicuri Alanda, kenapa malah Kayra yang merasa bersalah?

Tapi tetap saja Kayra masih mengkhawatirkan Alanda.

'Alanda kenapa yah? Hari ini dia gak masuk' batin Kayra.

"Kay" panggil Zeze.

"KAY!" panggilnya lagi dengan berteriak sambil menggoyang-goyangkan lengan Kayra.

"Ah iya Ze. Kenapa?" tanya Kayra kaget.

"Ada apa? kenapa nglamun gitu? Pasti mikirin tugas kelompok yah?" tebak Zeze.

"Mmm... Alanda nggak masuk kenapa yah?" tanya Kayra ragu-ragu.

"Cie kangen yah?" ledek Zeze.

"Ngga kok. Kan Alanda satu kelompok sama gue" jawab Kayra.

EPIPHANYWhere stories live. Discover now