EI 15

89 58 24
                                    

Jam 02.00 dini hari.

Seorang gadis sedang melamun di blangkon kamarnya, pikirannya masih saja tertuju pada laki-laki arogan yang baru saja ia temui.

"Dek!" panggil Dave yang baru saja masuk kekamar adiknya dengan membawa segelas susu ditangannya.

"Oh Dave, ngapain lo disini?" tanya Kayra sambil memandang kearah Dave.

"Susu" Dave tersenyum dan memberikan segelas susu pada adiknya itu.

"Thanks Dave" ujar Kayra tersenyum sambil menerima segelas susu yang diberikan Dave lalu ia meminumnya sesikit.

"Kenapa belum tidur? Ada masalah?" tanya Dave.

"Bulannya cantik makanya gue mau liatin bulannya dulu sebelum tidur" ucap Kayra sambil menunjuk bulan yang ada di langit. Memang sekarang bulannya sedang menampakan diri dengan cahaya yang begitu terang.

"Yaudah habisin susunya abis itu tidur. Besok sekolah kan?" ujar Dave sambil tersenyum.

"Dave ada yang mau gue tanyain sama lo"

"Tanya apa sayang?"

"Sampe kapan gue harus ke psikiater?" tanya Kayra. Raut wajahnya terlihat muram dan mata yang harusnya indah kini terlihat sendu.

"Sayang dengan kamu pergi ke psikiater nggak menjadikan kamu pribadi penyandang gangguan jiwa. Dokter kan udah bilang sama kamu, kalo kamu menjalani hari-hari yang menyenangkan pasti kamu bakal sembuh dan nggak usah lagi pergi ke psikiater"

"Dave, ngga semua hari yang aku jalani berakhir menyenangkan kan?" keluh Kayra. Wajah cantiknya kian basah karena mengeluarkan tetesan air mata.

Dave mendekat kearah Kayra dan perlahan menghapus air mata yang keluar dari mata indah itu.

"Dave tau sayang, makanya kalo kamu menjalani hari yang berat atau sebuah masalah yang sulit untuk diselesaikan kamu bisa ceritain itu sama Ayah, Ibu, Dave atau dokter. Kami semua ada untuk selalu support kamu Sayang" jelas Dave. Dia lalu memeluk adiknya berusaha menenangkan adiknya yang sedang tertekan itu.

"Apa gue mampu buat jalani hari-hari gue supaya jadi lebih menyenangkan Dave?" gumam Kayra.

"Tentu saja. Kamu itu adik Dave yang paling kuat dan paling cantik. Makanya kamu semangat yah sayang. Bersabarlah sebentar lagi dalam menjalani terapi ini. Oke?" Dave terus mengelus puncak kepala Kayra dengan sayang.

Kayrala langsung membalas pelukan Dave dengan erat, Dave adalah tempat yang paling tepat untuk berbagi keluh kesah yang dihadapinya.

"Iya Dave Thanks dan Selamat tidur"

"Iya sayang selamat tidur" ucap Dave sambil mencium puncak kepala Kayra.

Kayra melepaskan pelukannya lalu dia pergi ketempat tidur. Dave lalu mematikan lampu kamar Kayra dan pergi kekamarnya.

'Bulan sampaikan selamat tidur juga untuk Alanda' batin Kayra sambil menutup matanya.


     ***


"AYAH AWAS MOBILLLL!!!!!!!!!" teriak Laras, ibu Kayra. Dia dan Doni membelalakan matanya karena ada sebuah truk yang melaju tidak beraturan.

Brraaaakkkk!!! Mobil keluarga Amartha dan sebuah truk  mengalami tabrakan.

"AYAH! IBU!" teriak Kayra spontan bangkit dari tidurnya.

"Cuma mimpi, tapi kaya nyata banget..." ucap Kayra dengan keringat yang bercucuran dahinya.

Laras yang sedang menuju kamar Kayra untuk membangunkannya agar bersiap pergi kesekolah, seketika kaget mendengar teriakan putrinya itu.

Dia langsung berlari menuju kamar putrinya.

EPIPHANYWhere stories live. Discover now