EI 16

79 49 15
                                    

🐰

_____

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

_____

Shitt udah waktunya pulang tapi gue sama sekali nggak bisa ngomong sama Alanda

Setiap kali mau ajak dia ngomong dia selalu ngehindar dari gue. Gimana dong yaampun

Dia marah banget kayaknya, batin Kayra.

Kayra masih duduk dibangku kelasnya sedangkan siswa lainnya sudah pulang. Tiba-tiba ada seorang murid laki-laki masuk menghampiri Kayra.

"Ini dari seseorang," ucap Endang, siswa dari kelas 11 IPA 1 yang baru saja masuk kekelas 11 IPA 2. Dia memberikan sticky note pada Kayra.

"Dari siapa?" tanya Kayra bingung.

Belum menjawab pertanyaan Kayra, laki-laki itu pergi meninggalkan Kayra dengan sticky note itu.

"Aneh!" Kayra menggeleng-gelengkan kepalanya, tak habis pikir dengan orang tadi.

Kayra langsung membaca sticky note itu.

Jangan pernah ajak gue ngomong kalo disekolah dan untuk tugas kelompok besok minggu temui gue di Jogja Library Center jam 2 siang.

Kayra mengernyitkan dahinya. Tidak salah lagi, ternyata yang mengirim sticky note adalah Alanda. Sepertinya Alanda masih marah karena Kayra menghampirinya waktu diapartemenya. Ini bukan salahnya, salahkan saja hati Kayra yang terus saja khawatir pada orang arogan seperti Alanda.

"Cowok aneh!"

Setelah membaca sticky note dari Alanda, Kayra langsung pergi ke gerbang dan melihat-lihat sekitar apakah Dave sudah datang atau belum. Setelah menemukan mobil Dave ia langsung masuk kemobil.

"Udah lama Dave?" tanya Kayra yang baru masuk kemobil.

"Baru. Dek, lo udah siap buat ke psikiater?" tanya Dave berusaha memastikan adiknya itu tidak kenapa-kenapa.

"Siap atau nggaknya harus tetep kesana kan?" ujar Kayra sambil memasang sabuk pengaman.

"Yaudah kita berangkat sekarang," ujar Dave sambil menyalakan mobilnya.

Saat diperjalanan Kayra diam saja, dia tidak mood untuk menceritakan kejadian hari ini pada sang kakak.

"Kenapa dari tadi diem aja?" tanya Dave yang masih fokus pada kemudinya.

Kayra menghembuskan napasnya pelan. "Gak mood jangan ajak gue ngobrol!" jawab Kayra datar. Saat diperjalanan dia diam saja dan hanya memandang kearah luar, melihat orang yang berlalu lalang.

 🍁

30 menit kemudian, akhirnya mereka sampai ditempat tujuan.

"Udah sampe ayo turun dek," ajak Dave. Dia langsung mematikan mobilnya begitu sampai diparkiran.

Kayrala langsung turun dan masuk ke psikiater, saat mau masuk ke ruangan dokter Wen, dia tiba-tiba berhenti dan wajahnya menunduk kebawah. Kayra memang selalu menganggap tempat ini begitu menyeramkan yang mengharuskan dia selalu datang setiap jadwalnya tiba.

EPIPHANYWhere stories live. Discover now