04

22.2K 2.3K 182
                                    

haechan tak habis pikir dengan mark kali ini, ia memberikan jas seragamnya kepada haechan dan mengantarkannya ke toilet, dan sekaligus mengantarkan baju.

"nih bajunya, sana mandi."

"hah?"

"ckk, masa lo ngga ngerti sana lo mandi sama ganti baju, apa lo mau gue mandiin?"

"oh iya, aku mandi sendiri aja."

haechan menerima seragam dari mark dan langsung masuk ke kamar mandi, 10 menit haechan selesai tetapi badannya tiba tiba demam, membuat ia lemas.

"mark kenapa masih disini?"

"nungguin lo, takutnya lo kenapa napa, yuk ke kelas." mark menggandeng tangan haechan, tetapi ia mengerinyitkan dahinya karena tangan haechan terasa panas, ia menoleh dan langsung mengecek dahi haechan. "lo demam." haechan hendak menjawab tapi dirinya sudah tidak kuat dan berakhir pingsan dihadapan mark.

.

.

.

mark panik dan akhirnya haechan ia bawa pulang ke rumah, dan ia langsung merawatnya dan betapa terkejutnya ia mendapati tubuh haechan banyak bekas luka pukulan ada yang bekasnya masih basah dan ada yang sudah mengering, ia langsung mengobati bekas luka tersebut dan terakhir ia menyuruh maid ya untuk menggantikan pakaian haechan.

mark mengepalkan tangannya, ia sudah jahat sekali dengan haechan maka dari itu ia akan menjadi penolong haechan, karena ia juga mulai menyukai haechan dan ia pun menelpon lucas, untuk mencari tau tentang haechan.

"halo cas."

"kenapa mark?"

"tolong cari tau tentang lee haechan, sekarang!"

"baik mark nanti gue kirim infonya."

"makasih cas."

"yupp, sama sama mark."

dan betapa terkejutnya haechan tinggal dengan ayahnya saja yang suka berjudi dan pemabuk, belum lagi ayahnya sering memukuli haechan maka dari itu tubuh haechan banyak sekali bekas luka.

.

.

.

haechan terbangun yang tubuhnya sudah lebih baik, ia merasa asing dengan tempat ini karena kamar haechan tak sebesar ini, hingga ia melihat mark datang sambil membawakan makan malam.

"lo udah bangun, makan dulu nih."

haechan menatap mark dengan pandangan sulit diartikan, dan ia melirik makanan sudah disajikan ia hanya melirik tidak segera memakannya.

"lo ngga suka makanannya? sini biar gue nyuruh maid ganti makanannya."

"ngga perlu, aku suka jangan di ganti." haechan langsung memakan makanannya perlahan dan ia merasakan mark hanya menatapnya membuat haechan merinding.

10 menit haechan selesai makan, ia melirik jam ternyata sudah pukul 7 malam ia teringat kalau ia harus bekerja. Haechan bangkit dari kasurnya dan bergegas mengambil barangnya untuk pergi tetapi mark menahan tangannya.

"mau kemana hmm?"

"a-aku harus bekerja, dan sekarang aku sudah telat."

"tidak usah, gue sudah meminta izin pada bos mu kalau lo sakit."

"tapi aku harus pulang, ayahku akan memarahiku jika aku tidak memberi dia uang."

"ngga perlu, mulai sekarang lo tinggal sama gue masalah ayah lo gue yang urus."

"a-apa! t-tapi?"

"gue ngga nerima penolakan, lagian luka lo belum sembuh."

"kamu udah liat? siapa yang gantiin aku baju?"

"ngga semua, ngga usah takut gue nyuruh maid gue yang ganti baju lo."

haechan kaget waktu mark gendong dia dan menurunkan ya ke kasur. "beristirahatlah, dan selamat malam."

to be continued
don't forget to vote and comment thank you see next chapter sorry for typos

don't forget to follow me...

✓ bully | MarkhyuckTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang