Chapter 16 Pesawat "Bomber PMP" Kebenaran

1.3K 81 29
                                    

Semua warga di Pulau Rintis akhirnya merasa lega karena sudah tidak ada lagi musuh-musuh yang menghancurkan wilayah mereka. Fang, Gopal, Adu Du dan Probe sedang membersihkan kekacauan yang terjadi di tiga areal pertarungan yang berdekatan dengan markas kotak Adu Du. Ayu Yu, Ying, Yaya dan Lima Panglima Scammer sedang sibuk mengeluarkan barang-barang keperluan Markas Tempur-A yang mereka sembunyikan didalam markas sebelum terjadinya pertarungan yang mendebarkan itu. Barang-barang seperti robot Mukalakus yang sudah diperkecil ukurannya, senjata sniper, amunisi, senjata tajam, senjata tipe Sub-Machine Gun, dan senjata tipe Machine Gun kini telah berada diluar markas kotak.

Tak jauh dari markas kotak itu, berdiri dua tenda khusus untuk Ice dan Thorn. Di tenda Ice, sudah ada Blaze, Gempa, keluarga Papa Zola, dan Ochobot. Blaze menatap sendu adiknya yang masih terbujur kaku. Air mata sucinya mulai jatuh dari kelopak matanya. Ochobot sedang memeriksa keadaan Ice dengan menggunakan 'scan' miliknya.

Blaze : "Ice! Bangunlah!"

Gempa : "Blaze? Sudahlah tuh! Ice baik-baik aja kok! Dia cuma pingsan. Nanti dia juga sadar"

Mama Zila : "Nak Blaze kan kuat! Doakan saja supaya adik kamu baik-baik saja!"

Pipi Zola : "Abang Blaze jangan nangis lagi ya?"

Blaze hanya mengangguk pelan dan memegang tangan Ice, sang adik kesayangannya itu.

Sementara di tenda Thorn, diisi oleh Solar, Halilintar, Taufan dan Kapten Kaizo.

Solar : "Bang Thorn! Abang baik-baik aja?"

Thorn : "Iya Solar! Thorn okay kok!"

Taufan : "Alhamdulilah! Nasib baik kau tidak terjadi apa-apa!"

Halilintar : "Bahumu masih sakit Thorn?"

Thorn : "Udah mendingan kok, Bang Hali!"

Solar : "Bang Thorn mau aku pijit?"

Thorn : "Boleh! Terima kasih Adik!"

Solar hanya mengangguk dan mengukir senyuman kepada abang kesayangannya itu. Sementara Halilintar dan Taufan merasa senang dengan kelakuan dua adiknya yang dijuluki sebagai "duo fotosintesis" itu.

Taufan : "Bang Hali?"

Halilintar : "Hmm?"

Taufan : "Tolong pijitin Ufan dong! Please......!" *mengeluarkan jurus Puppy Eyes dan senyuman lebarnya*

Halilintar hanya memandang Taufan dengan tatapan malas. Ia menarik nafas dalam-dalam dan mengeluarkannya agar emosinya tidak meledak.

Halilintar : "Huh.... Kau nih manja betul la!"

Taufan : "Ayolah Bang Hali! Ufan mau dipijitin kayak Thorn tuh!"

Thorn dan Solar melihat kedua abangnya yang sedang berdebat itu hanya terkekeh kecil saja, sedangkan Kapten Kaizo hanya menggeleng-geleng kepalanya.

Halilintar : "Ya udah! Sini aku pijit!"

Taufan : "Horeee.... Terima kasih, Bang Hali!"

Halilintar hanya mengangguk dan pasrah dengan kelakuan adiknya itu.

K. Kaizo : "Aku mau ke tenda Ice dulu! Kalian sebaiknya beristirahat saja!"

Halilintar, Taufan, Thorn dan Solar hanya mengangguk patuh mendengar perintah dari Kapten itu. Kapten Kaizo mulai beranjak dari tenda Thorn menuju tenda Ice.

K. Kaizo : "Ochobot? Bagaimana dengan kondisi Ice? Apa dia terluka parah?"

Ochobot : "Dia baik-baik saja! Luka di bagian punggungnya sudah diobati oleh Gempa"

Trio Evil (✔)Where stories live. Discover now