3.3. For What is Important

283 49 7
                                    

Berada di sinilah Dave sekarang. Tidak ada tempat lain kalau ingin bertemu dengan pria kekar yang menjadi temannya sejak masa pendidikan tingkat menengah. Kebiasaan, lihat saja pria itu yang sedang memainkan sebelah matanya dengan seorang perempuan yang terlihat pipinya bersemu kemerahan. Ayolah, kapan advokat independen yang satu ini bisa berubah?

Kalau Dave masih single man sampai sekarang, sih, wajar karena kesibukannya. Berbeda dengan temannya yang memang tidak memiliki niatan serius untuk berkomitmen. Kesampingkan hal tersebut, yang sangat pria ber-iris mata biru itu pedulikan sekarang ini adalah sidangnya. "Bagaimana susunan rencana untuk sidang babak selanjutnya?" tanya Dave.

Sean menaikkan kedua bahunya. Pria berlesung pipit tersebut meminum seteguk cairan alkohol yang dipesannya. "Kau tau? Dulu aku sempat ingin mendekatinya. Tebak apa yang terjadi selanjutnya?"

Dave hanya diam dan memandang tajam sahabatnya. Tidak penting. Apa urusannya target si playboy itu dengan dirinya?

"Oh, come on, Dude. Slow down." Sean merangkul sahabatnya. "Wanita itu benar-benar horor dan cuek," lanjutnya, menjelaskan hal yang tidak dihiraukan Dave.

Untunglah, ada juga ternyata wanita yang tidak bertekuk lutut karena pesona Sean. Tidak heran, Dave tahu wanita itu memang dingin sejak pertama kali melihatnya. Omong-omong, pengacara itu adalah wanita yang tempo hari tidak sengaja bertabrakan dengan Dave di club ini.

"Jadi, bagaimana kelanjutan perkara kami?" Pria dengan rambut cokelat disisir ke belakang itu kembali melontarkan pertanyaan yang sama.

"Entahlah. Ms. Hall adalah pengacara yang paling berbakat dari firma hukum Equitice," ungkap pengacara bertubuh kekar itu, jujur-jujur saja. "Ah, tidak. Tepatnya, terhebat dari yang terhebat di San Francisco. Hampir nol persen peluang kemungkinan untuk menang darinya," lanjut Sean. Sang pengacara independen itu meneguk lagi isi gelasnya yang berwarna biru hingga tandas.

"Vodka, please," pintanya kepada sang bartender kemudian.

Otak pintar Dave mulai berputar. Apa yang harus dia lakukan selanjutnya? Sean saja tidak yakin bisa memenangkan kasus yang sedang mereka hadapi.

Tidak boleh. Dave harus bisa kembali ke TCH. Harus. Dia pasti akan mencari jalan ke luarnya. Pria ber-iris biru itu akan mencari bagaimana pun caranya supaya dapat tetap bertahan dan melanjutkan penelitiannya demi wanita kesayangannya.

♡♡♡

-ARtLY: August 30, 2020-

With Love
Nade C❤

A Reason to Love YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang