16

9.3K 513 6
                                    

***

Bismillahhirrohmannirrohim...

Bismillahhirrohmannirrohim

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Mas berhenti dulu." ucap Arumi tiba-tiba, yang membuat Gus Abaan mengerem mendadak mobilnya krena sedikit terkejut, untung saja jalan masih agak sepi karena sekarang masih pagi, dan hari libur juga pasti kebanyakan orang memilih melanjutkan tidurnya.

"Apaan sih dek, bikin mas kaget aja." ucap Gus Abaan sambil melihat Arumi, yang tidak dihiraukan karena matanya masih tertuju para pedangang kaki lima yang menurutnya lebih menarik.

"Kita turun dulu mas, beli makanan disana tuh." ucap Arumi, sambil menunjuk para pedagang kaki lima.

"Lohh apa adek gak capek mulutnya, perasaan dari tadi ngemil mulu?" tanya Gus Abaan, memang sedari tadi di mobil Arumi selalu memakan cemilan yang ia bawa karena berjaga-jaga kalau Arumi merasa lapar di jalan.

"Ish masih laper mas tadi cuman buat nge ganjel perut, udah yuh turun." ucap Arumi yang hanya diberi tatapan kagum dari Gus Abaan, bagaiman tidak kagum 3 potong roti, 2 kripik singkong, 4 gorengan, segelas jus, dan sebotol air putih ludes habis tak bersisa dan masih bilang untuk mengganjal.

Baru kali ini ia melihat perempuan yang berani makan banyak tanpa menghiraukan berat badan, salut ia kepada perempuan seperti itu dan perempuan itu tak lain tak bukan istrinya sendiri. Setelah keluar dari mobil Gus Abaan langsung diseret menuju kerumunan para pedagang kaki lima.

"Bang bakpaunya berapaan?" tanya Arumi, sambil melihat bakpau yang mengembang siap disantap.

"Lima ribu aja neng." ucap pedagang bakpau.

"Yaudah deh bang beli delapan yah bakpaunya, isinya yang daging aja." ucap Arumi.

"Gak kebanyakkan itu dek, ntar kalau gak dimakan mubazir loh." ucap Gus Abaan, yang sedang berdiri disisi Arumi.

"Tenang aja mas, pasti habis kok." ucap Arumi, dengan keyakinan yang terhakiki.

Setelah membeli bakpau, Arumi membeli leker, cireng, dan es cincau yang masing-masing berjumlah delapan, tangan Gus Abaan sudah penuh dengan makanan.

"Bener dek, ini mau dihabiskan sendiri?" tanya Gus Abaan, yang masih tidak yakin istrinya itu bisa menghabiskan makanan sebanyak ini.

"Ya gak lah, adek mana mungkin bisa habisin ini semua." ucap Arumi.

"Lah terus, kenapa beli sebanyak ini?" tanya Gus Abaan, merasa gemas dengan istrinya ini.

"Udah, ikut adek aja." ucap Arumi, sambil melenggang pergi dan langsung di ikuti Gus Abaan.

"Mau kemana sih dek, ini udah siang loh ntar kesoren kalau sampai di rumah." ucap Gus Abaan, yang di hiraukan oleh Arumi.

"Nah udah samapai, adek-adek sini sebentar." ucap Arumi, sambil memamggil anak-anak jalanan yang sedari tadi duduk di pinggir jalan, sambil memprerhatikan para pedagang kaki lima.








Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Secret Husband [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang