34

6.5K 413 12
                                    


Bismillahhirrahmannirrahim...

Sekarang hanya tersisa empat pemuda dan pemudi yang masih ada di ruang keluarga, terlihat ke empat raut wajah mereka sangat-sangatlah berbeda.

Gus Bagus masih tercengang dengan apa yang terjadi dan berusaha menerima, Aleta yang sedang berfikir keras bagaimana cara membatalkan pernikahan ini. Sedangkan Arumi yang tampak berbinar cerah, di sampingnya Gus Abaan yang tersenyum tipis.

"Udah lah terima takdir, berarti kalian jodoh heheheh." ucap Arumi, sambil terkekeh.

"Apaan sih, dari tadi bukanya bantuin cari alasan malah diem aja." ucap Aleta, sedangkan Gus Bagus hanya melotot kesal ke arah pasangan suami istri itu.

"Udah ah kita kemar aja yuh, adek pengin tidur…capek," ucap Arumi sambil menggandeng tangan Gus Abaan yang hanya mengikuti, meninggalkan dua pasangan muda mudi yang sebentar lagi akan di sahkan dalam ikatan pernikahan.

"Ini semu gara-gara kamu yah, andai aja kalau kamu gak bantuin aku." ucap Aleta sambil menunjuk Gus Bagus dengan melototkan matanya, lalu meninggalkan Gus Bagus dengan wajah tak percayanya akan menikaih gadis bar-bar bagai macan betina seperti itu.
***
Sekarang Arumi sedang di sibukkan dengan acara akad yang beberapa menit lagi akan berlangsung, siapa lagi kalau bukan akad sahabatnya Aleta bersama sepupunya Gus Bagus. Karena akad ini mendadak hanya beberapa orang saja yang mengetahui, dan hanya beberapa anggota keluarga yang bisa datang.

Bagaimana tidak, kemarin merencanakan akad dan sekarang melaksanakan akad.

Arumi dan Gus Abaan sudah siap dengan pakaian couple nya, Arumi memakai gamis merah berpaduan hitam dengan khimar hitam dan Gus Abaan memakai baju merah berpaduan hitam jangan lupa kopiah hitam melekat di kepalanya. Mereka terlihat sangat romantis, apa lagi persiapan seperti kudapan di siapkan oleh keduanya Gus Abaan dan Arumi.

Melangkah keluar kamar, Gus Abaan dan Arumi berpisah. Gus Abaan pergi bergabung menuju ruang akad sedangakan Arumi menuju kamar tamu, di mana Aleta sudah siap walau hanya memakai gamis dan di make up kan mominya, walau sederhana sudah terlihat cantik terlebih memang Aleta sudah cantik dari sana nya.

"Ternyata takdir gak ada yang tahu yah, sebentar lagi kamu bakal jadi istri sepupu ku ahhh senengnya." ucap Arumi, sambil memeluk Aleta.

"Iya semua diluar dugaan, gak nyangka aja aku mau nyusul kamu." ucap Aleta, dengan wajah sedikit masam karena ini semua terlalu mendadak.

"Udah jangan masam gitu, ih jadi gak cantikkan." ucap Arumi, sambil menoel-noel pipi Aleta yang langsung di tepis karena kelamaan merasa risih juga.

"Aleta sini, Gus Bagus mau ngucapin akad," ucap bibi Ais dengan membawa hanphone yang di sana terdapat sambungan vidio call dari Gus Abaan, yang memperlihatkan Gus Bagus sedang berjabat tangan Rizki ayah Aleta.

"Antahtuka wazawwajtuka makhtubataka binti Aleta Abigail alal mahri majmueta min'adwat alsala hallan." ucap Rizki lantang dan tegas, Aleta langsung meremas tangan Maria dan Arumi, sedangkan di ruang akad terasa sepi menunggu Gus Bagus menjawab.

"Qabiltu nikahaha wa tazwijahaha alal mahril madzkur wa radhiitu bihi, wallahu waliyu taufiq." ucap Gus Bagus lantang dan tegas dalam sekali tarikkan nafas, membuat yang lainya menghelai nafas lega.

Secret Husband [REVISI]Where stories live. Discover now