08

206 37 20
                                    

▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬

[let her go - passenger]

0:00━━━━━━━━━04:12

◅◅  ▷  ▻▻

♫♪.ılılıll|̲̅̅●̲̅̅|̲̅̅=̲̅̅|̲̅̅●̲̅̅|llılılı.♫♪

R

asanya dunia seketika berhenti. Surat itu penyebabnya. Tangan Akaashi yang memegang surat itu bergetar hebat. Tatapan matanya kosong. Beruntung ia saat ini berada di kamarnya sendiri.

Seharian, ia tidak di ganggu. Rasanya ada yang hilang. Ia kira peganggu itu sedang hari ini. Makanya ia berniat untuk menjenguk esok hari. Tapi, ketika ia pulang, ibunya memberi sebuah surat beramplop coklat  dengan tulisan yang sedikit sulit dibaca.

Rasanya mata milik Akaashi berair. Ia mengadahkan kepalanya mencegah air mata itu keluar. Tapi percuma saja, air mata itu lolos membasahi pipi mulus Akaashi.

"i'm not supposed to be crying right? But why ma i cry?" gumam Akaashi. Ia bahkan bettanya tanya kenapa ia menangis.

Hatinya terasa di cubit dengan kecang ketika mengetahui kepergian Athena. Tiba tiba saja dering ponsel Akaashi berbunyi, tanda telepon masuk. Ia meraih ponselnya yang berada di nakas dan mengangkat telepon itu.

"kau sudah tahu?" Akaashi kenal suara itu. Suara laki laki yang pertama kali ia lihat di kedai ramen bersama Athena, Kudo Hideyoshi.

"ya." jawab Akaashi singkat.

"kau mengerti mengapa ia pergi?" tanya Hideyoshi lagi.

"ya."

"jangan ya ya saja, brengsek," ucap Hideyoshi. Akaashi menjadi merasa bersalah atas kepergian Athena. Pasalnya bukan hanya dia saja yang pergi, tapi orang orang terdekatnya.

"literally i'm crying right now. I love her. But she is love you. And now she's gone," ucap Hideyoshi. Akaashi hanya mendengarkannya. Ia tidak tahu harus bereaksi apa.

"percuma saja aku bilang seperti ini denganmu." suara panggilan terputus berbunyi. Akaashi merebahkan dirinya di kasur. Matanya menatap langit langit kamar dengan tatapan kosong.

Otaknya berkerja memutar kembali memori memori meyenangkan bersama perempuan itu. Tanpa sadar Akaashi tersenyum sendu, ia menyesal tidak mengatakan satu kalimat itu. Jika ia katakan, mungkin Athena tidak akan pergi. Mungkin.

Kebiasaan lamanya kembali. Overthinking terhadap sesuatu hal. Dan mungkin tidak akan sembuh dengan cepat.

♫♪

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

♫♪.ılılıll|̲̅̅●̲̅̅|̲̅̅=̲̅̅|̲̅̅●̲̅̅|llılılı.♫♪

Sudut penulis :

Akaashi sadboy mode : on.

Sugarhmhm.

Metanoia | Akaashi KeijiWhere stories live. Discover now