26 - Anara Geofany

2.2K 182 11
                                    

Happy reading,,,,

"Big no!I am not Tara, but I am Nara!" gadis itu lagi-lagi menyeringai.

****

Ardan tercekat dengan yang dikatakan gadis bernama Nara. Wajah gadis itu adalah wajah Tara. Hanya manik biru gadis itu yang membedakannya.

"Why? You Scared Mr. Mahendra?"

Ardan tersenyum miring, Nara terpaku melihatnya. Ia lengah. Ardan merebut pistol itu dan menodongkan balik pada dahi Nara.

"Takut? Itu bukan sifatku sayang!"

Nara tertegun mendengar kata sayang dari mulut Ardan. Ia terdiam menatap dalam Ardan. Ardan menurunkan pistol itu dan melemparnya ke sembarang arah.

Ardan mendekat ke arah Nara dan memdekap gadis itu erat. Menghirup dalam aroma rambut yang keluar dari penutup kepala jaketnya.

"Akhh!" jerit Ardan.

Nara langsung melepaskan pelukan Ardan dari nya setelah melepas jarum suntik dari leher belakang Ardan.

Nara menampilkan smirk nya, "maaf tuan, anda sangat tidak sopan!"

Ardan bingung dengan dirinya mengapa ia tidak bisa gerak dan berbicara.

Seolah mengerti apa yang dipikirkan Ardan, Nara pun menjelaskan soal suntikan itu.

"Tenang tuan, racun itu cuma melumpuhkan anda selama 30 menit kok, saya harus menyelesaikan tugas saya jadi anda diem disini ya!" ucap Nara meremehkan Ardan.

"Ah sial, gadis ku sangat cerdik rupa nya!" umpat Ardan dalam hati nya.

Nara membuka sebuah kotak panjang berbentuk gitar yang ia bawa tadi, ia sempat ragu membawa nya tapi ayah dan ibu nya langsung meyakinkannya.

Nara membuka sebuah kotak panjang berbentuk gitar yang ia bawa tadi, ia sempat ragu membawa nya tapi ayah dan ibu nya langsung meyakinkannya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Ya senjata runduk itu yang ia bawa. Ia sudah menyusun rencana matang-matang sejak kemarin. Jangan tanya mengapa Nara mendapatkan senjata itu.

Ayah nya adalah seorang tentara hebat. Dirumahnya sangat banyak bermacam senjata. Dan Nara sangat pandai menggunakannya.

Lagi-lagi Ardan terkejut, ia tidak tahu bahwa gadis nya yang mungil menyimpan senjata berbahaya seperti itu. Ia harus segera mencari tahu semua tentang Nara.

Nara naik ke atas pohon. Di atas pohon itu sudah terdapat rumah pohon mungil yang nampak lusuh.

Nara mempersiapkan senjata itu dan memasukkan beberapa peluru yang cukup menguras waktu dari perkiraan Nara.

ALTARWhere stories live. Discover now