46 - Misi 14 hari

1.7K 141 8
                                    

Please give me⭐ and 💬

Happy reading,,,,

Tara memutuskan untuk tidak terpuruk. Ia tidak mau menjadi lemah di dalam kondisi ini. Ia harus menjalani semua nya dengan sabar dan tabah.

Nara juga sudah menyetujui keputusannya untuk berusaha mendapatkan hati Althan. Kemarin malam adalah malam terakhir Nara di Indonesia, ia sudah berangkat untuk tinggal di Amerika.

Awalnya Tara mengungkapkan ketidaksetujuannya, namun lagi-lagi Nara berhasil membungkamnya.

Hari ini adalah hari minggu, waktu nya untuk bersantai. Tapi tidak dengan Tara, ia harus ke rumah Althan untuk menanyakan kejelasan mengenai hubungannya dan juga mengungkapkan perasaan nya.

Di sinilah Tara sekarang berada di depan rumah Althan. Tara segera memencet Bel rumah Althan beberapa kali. Beberapa saat pintu pun terbuka menampilkan wajah yang Tara rindukan.

"Ra?"

Sapaan Althan membuat lamunan Tara terbuyarkan.

"Ini hari minggu? Kenapa ke sini?" tanya Althan membuka lebar pintu rumahnya.

Tara tersenyum, "emang sekarang gak boleh kerumah tunangan sendiri?" tanya nya lembut.

Althan ingat betul kejadian kemarin, ia tahu cewek itu terluka dengan kebisuannya kemarin.

"Aku mau ngomong sama kamu, tapi gak disini!"

Althan mengangguk dan mengajak Tara ke taman dekat rumahnya.

Mereka duduk di salah satu bangku taman di sana.

Menikmati indahnya pagi yang sangat sejuk, dan kicauan burung seolah menggema di telinga Tara.

Sejenak hanya ada keheningan yang melanda. Kedua orang itu merasakan kecanggungan yang hebat.

"Ekhem, kau mau es krim?" tawar Althan melihat ada penjual es krim.

Tara menoleh, "eh? I-ini masih pagi Althan," jawab Tara gugup.

"Eh iya, es krim tidak baik dikonsumsi pagi hari," jawab Althan.

"Oh sial! Kenapa aku jadi gugup sekali," batin Althan menggerutu.

"Kenapa jadi sulit banget seperti ini coba?" batin Tara.

"Itu...."

"Itu...." ucap mereka bersamaan.

"Kau duluan!"

"Kamu aja Al,"

"Kamu aja Ra!"

"Oke,"

Tara sangat membenci situasi ini. Untuk berbicara saja harus berdebat dulu.

"B-bagaimana perasaanmu ke aku Al?" cicit Tara.

Althan menggaruk kepala nya yang tak gatal.

"Gimana ya jelasinnya?"

"Jujur aja, aku gak apa-apa kok!"

ALTARWhere stories live. Discover now