21. Keseharian Pengantin Baru

4.3K 524 56
                                    

Kepala Jerry menyembul di pintu, ia mengernyit saat melihat Nana berdiri menghadap mesin cuci yang sedang mengeringkan pakaian. Mata Nana begitu fokus menatap mesin cuci meski mulutnya tak berhenti bergerak mengunyah cokelat yang dibelikan mama Tifa.

"Mesin cucinya kenapa?

Nana menengok, "emang kenapa?"

Jerry mengangkat bahunya, "gatau, kenapa diliatin?"

"Lucu aja."

Cape ya ngomong sama Nana kalau nggak sabar.

"Selang air dimana, Na. Mau nyuci motor."

Nana mengetuk-ngetuk dagunya, pertanda kalau dia lagi mengingat sesuatu. Sedangkan Jerry rada nyesal tanya ke Nana, bisa-bisa nunggu dia nginget durasinya sama kayak sarapan. Eh, tapi sarapan aja mereka belum bikin. Nggak kenapa, sih. Masih jam 7 juga.

"Di lemari dapur, deh. Coba cari."

"Oke."

***

Jerry sudah ngabisin serealnya, tapi Nana yang katanya mau beli ati ampela di tukang sayur nggak datang juga. Padahal sebelumnya, Jerry udah bersusah keras buat motongin kentang sama ngupas kulit bawang sesuai perintah Nana yang dia harap nggak sia-sia.

"Tadi ketemu mama Leon di tukang sayur. Jadi ngerumpi dulu."

Nana datang sambil ngos-ngosan, di tangannya udah ada plastik berisi ati ampela tadi dan entah apa lagi. Katanya Nana mau buat sambal goreng ati ampela pakai kentang.

Enak sih kalau nggak gagal.

"Blender-in bawang-bawangan sama tomatnya, ya."

Jerry berdiri dengan malas, mengambil blender yang udah bersih dan menarik kepala Nana, coba masukin kepala Nana ke dalam blender.

"Apaan sih~"

"Lo kan wibu."

"Jerry mulutnya mau Nana potong pake pisau blender, nggak?"

Jerry tersenyum singkat ke arah Nana dan memilih buat nyuci blender nya lagi dan mulai ngeblender bahan-bahan yang udah dia siapin tadi.

"Jerry mau sosis juga?" Tanya Nana sedikit teriak soalnya blender kan ada bunyinya kenceng.

"Boleh."

"Tapi sosisnya udah abis, blee~"

Tatapan sinis Jerry kasih ke Nana yang senyum, nggak terlalu lebar, tapi Jerry bisa lihat dua gigi depan Nana yang lucu kayak kelinci.

Tuh, kan. Nana itu siluman kelinci tapi kadang juga kayak kucing.

"Adanya nugget, Jer. Mau?"

"Serah!"

"Hm, ngambek nih si homo. Hihihi."

"Xixixi, cot!"

Nana cemberut, dia ngedumel dalam hati. Kan harusnya yang ngambekkan itu Nana, soalnya dia yang lagi berhalangan. 

Tapi.. otak Nana mikir sebuah konspirasi.

Gimana kalau sebenernya Jerry itu emang cewek yang bisa datang bulan, makanya dia sensian. Nah, makanya juga dia bisa suka cowok. Gitu kali, ya?

Mata memicing Nana mengarah kepada Jerry, entah karena firasat atau apa, si rambut pirang menoleh.

Dia hafal sih kalau Nana punya pikiran sama kelakuan ajaib, "mikir apa sih, Na?"

"Nggak, hehe."

Jerry bersyukur soalnya masakan Nana juga bisa disandingkan dengan punya mamanya. Sama-sama enak, udah cocok sih jadi ibu-ibu.

Eh nggak deh, orang Nana wujudnya masih kayak bocil.

Ganteng Tapi Belok | Nomin GS ✓Where stories live. Discover now