RARA 17

11.6K 459 28
                                    

Jangan lupa vote + comment :)
Happy reading 💙

"Mereka egois. Mereka berperilaku seolah-olah paling benar, semua kesalahan dilimpahkan ke orang lain, tanpa memikirkan bagaimana kesanggupan orang dalam menerima apa yang tidak pernah diperbuatnya."

"Ra, biar gue anter. Ini udah malam, gue juga udah janji sama papa lo, buat ngejagain lo." Revan menahan pergelangan tangan Rara.

"Gak usah kak, makasih. Rara bisa pulang sendiri. Permisi." Rara memberhentikan taksi lalu menaikinya.

"Gue sayang sama lo Ra." lirih Revan sambil memerhatikan taksi yang dinaiki Rara melesat menjauhi pekarangan rumah Revan.

"Gue dukung lo kok kak, semangat berjuang." Bella tiba-tiba datang dan menepuk bahu Revan.

"Astagfirullah." Revan mengelus dadanya.

"Tumben nyebut." Daffa sudah berdiri disamping Bella.

"Pergi sono lo berdua." Revan mengibas-ngibaskan tangannya bermaksud mengusir Daffa dan Bella.

"Kampret lu Van. Gue mau nginep dirumah lo ya."

"Ogah." Revan berlalu menuju kedalam rumahnya.

"Temen apaan lu Van, laknat bener."

"Timin ipiin li Vin, liknit binir," Revan memonyongkan bibirnya.

"Gue doain bibir lo monyong beneran." Daffa bergegas pergi dari kediaman Revan sambil menggandeng tangan Bella. Muak jika dia harus lama-lama berdekatan dengan Revan yang ngeselinnya minta ampun.

*****

"Assalamualaikum." Rara menyalami papa nya yang sedang duduk diteras.

"Darimana saja kamu, kenapa pulangnya sampai larut gini."

"Maaf pa. Rara dari rumah Revan." Rara menunduk.

"Masuk."

"Iya pa." Rara berjalan ke dalam rumah.

Saat melewati ruang keluarga disana Rara melihat mama dan kakak nya sedang menonton televisi bersama, kemudian Elson juga menyusul.

"Sini duduk." Elson menyuruh Rara supaya bergabung dengan mereka.

Rara berjalan menuju kearah mereka dan duduk disamping papanya.

"Papa mau nanya sama kamu, tolong jawab dengan jujur."

Rara menggangguk, mengiyakan ucapan Elson.

"Apa kamu yang udah mengambil uang papa yang ditaruh dilemari kamar?" tanya Elson.

"Rara gak pernah masuk ke kamar papa, Rara juga gak pernah ngambil uang papa." Rara sendu.

"Jangan bohong!" bentak Elson.

"Udah ngaku aja lo." Metta memandang Rara dengan tatapan tidak suka nya.

"Kenapa tiba-tiba papa nuduh Rara?" Suara Rara bergetar.

"Saya kehilangan banyak uang, itu semua uang perusahaan, bisa rugi kalau sampai pemakaiannya boros. Dan saya menemukan uang itu dikamar kamu, di tas sekolah kamu!" ucap Elson dengan nada tinggi.

RARA [END]Where stories live. Discover now