180°|26

96 15 1
                                    

180 Degree

"Astaghfirullah non, ya ampun non bangun!" ucap mbok sum, mengguncang tubuh Icha.

Saat mbok sum datang, untuk menjemur pakaian. Dia melihat Icha terbaring, dengan satu tangan memegang bungkus mie instan.

"Eungh.." Icha mengerang saat ada seseorang yang mengganggu tidurnya. Perlahan dia bangkit, dan mendapati mbok sum sedang menatapnya cemas.

"Mbok." Icha tersenyum manis.

"Si enon teh ngapain atuh tidur di sini? Ini juga kenapa makan mie mentah? Kenapa gak bangunin bibi aja non?" tanya mbok Sum.

"Semalem aku ketiduran mbok. Aku gak enak kalo ngebangunin mbok, mbok pasti cape."

"Si enon mah." Mbok sum sedikit memukul tangan Icha pelan. "Itu mah tugas mbok atuh non, si enon teh gimna."

"Iya maaf mbok."

"Ya udah mbok udah buatin sarapan di bawah, sana kamu makan dulu," titah mbok Sum.

"Hmn. Ayah ada mbok?" tanya Icha takut.

"Tuan Danil tidak ada, dia ada kerjaan di malang, semalem baru berangkat."

"Bunda?"

"Nyonya. Ada, sepertinya sedang di kamar. Kalo non Echa udah pergi, katanya mau keluar sama teman-temannya."

"Semua orang sibuk ya mbok." Icha menatap ke bawah dengan lesu, namun dia langsung mengangkat wajahnya dan menatap mbok Sum, setelah mengingat sesuatu. "Oh iya mbok. Mbok Sum udah lama kerja di sini?"

"Semenjak tuan sama nyonya menikah, non," jawab mbok Sum sambil sibuk menjemur pakaian.

"Berarti mbok tau, kenapa aku di benci keluarga ini?"

Pertanyaan Icha barusan membuat mbok Sum, diam. Apa yang harus dia jawab? "N-non saya teh udah tua. Jadi mana inget atuh," elak mbok sum.

"Mbok. Aku mohon, jangan sembunyiin apapun dari aku." Icha menggenggam tangan mbok Sum erat.

Mbok Sum bisa melihat banyak pengharapan dari mata Icha. Dia jadi tidak tega kalau harus berbohong. Mbok Sum duduk di samping Icha, tangannya perlahan membelai rambut sang majikan lembut. Kemudian dia mulai menceritakan kisah masa lalunya.

Flasback on.

07:05

Eowe eowe

Seorang anak perempuan, telah lahir di sambut riang oleh orang-orang. Tercipta sebuah senyuman bahagia dari sepasang suami istri. Anak yang telah mereka nanti selama 9 bulan, akhirnya terlahir dengan baik. Mereka tengah menunggu satu bayi lagi, setelah berjuang beberapa menit bayi kedua lahir.

Eowe oew--

Dor dor.

Ahkk

Suara tembakan menggema di seluruh ruangan, saat bagi kedua lahir. Mereka yang ada di sana berteriak kaget, beruntung peluru itu tidak melukai salah satu di antara mereka. Hanya kaca jendela yang pecah.

Orang-orang yang tengah menunggu dengan cemas di luar ruangan pun, kaget bukan main mendengar suara tembakan. Tapi mereka tidak bisa masuk begitu saja.

Setelah kejadian itu, seluruh rumah sakit heboh. Tak jarang mereka mengutuk bayi itu, mereka pikir bayi mungil itulah yang menyebabkan bencana ini.

Tapi sepasang suami istri itu tidak percaya, baginya itu hanya sebuah kecelakaan. Dan setelah di selidiki oleh polisi, memang benar itu hanya kecelakaan, dari seseorang yang tengah belajar menembak. Orang itu juga sudah di tangkap, atas kepemilikan senjata tajam.

Vericha Aflyn ✔️Where stories live. Discover now