57•| I D O L

2.1K 193 1
                                    

Seokjin mengehla nafas panjang. Ia kembali mengambil ponselnya yang ia letakkan begitu saja tadinya. Hari masih lagi tapi ia sudah menelpon gadis tertua di Blackpink itu berpuluh puluh kali dan masih tetap tidak aktif.

Pikirannya tertuju pada semalam. Mereka benar benar mengucapkan salam perpisahan dengan BTS. Keempat gadis itu juga pergi meninggalkan pantai tanpa sepengetahuan BTS.

Flashback On

"Jangan berbicara hal yang tidak masuk akal Jisoo-shi" Tegas Seokjin. Nada bicaranya naik beberapa oktaf. Ia benar benar sedang serius sekarang.

Jisoo tersenyum tipis lalu menggeleng "Aku tidak sedang berbicara hal yang tidak masuk akal sekarang"

"Tidak ada kata pergi di dalam kehidupan Bangtan" Kali ini suara Namjoon. Ia merasa sedikit aneh dengan sikap member Blackpink sekarang. Memutuskan hubungan tanpa adanya alasan yang jelas.

"Dan Blackpink sekarang menjadi orang pertama yang membuat kata Pergi ada di dalam hidup bangtan"

Jungkook tertawa hambar mendengar jawaban Jennie. Awalnya ia berpikir datang kesini karena keadaan sudah menjadi membaik dan mereka bisa keadaan bisa menjadi seperti sedia kala. Tapi ternyata apa yang dipikirkan Jungkook berbanding terbalik, disini yang ia dapat hanya kata 'Pergi'.

"Jangan katakan hal bodoh Jennie-shi. Sampai kapan pun, kata pergi tetap tidak ada di sini. Tidak ada satu orang pun yang bisa mengucapkan kata pergi"

"Katakan alasan yang masuk akal jika kau ingin mengucapkan kata pergi" Kata Jungkook lagi. Lelaki itu masuk ke mode seriusnya.

"Kami hanya lelah" Rose yang menjawab. Lisa yang berada tepat di samping Jungkook menggigit bibirnya keras. Tatapan mata lelaki itu benar benar tajam.

"Lelah?"

Rose tersenyum kecil dan mengangguk pelan "Ne. Aku hanya berpikir jika kehadiran Blackpink hanya akan memperburuk suasana. Kehadiaran Blackpink di hidup BTS hanya akan mengakibatkan berbagai macam kekacauan"

Gadis itu menarik nafas sedikit lalu kembali melanjutkan "Kami semua memikirkan tentang para penggemar kita yang terus terusan beradu mulut dan saling mencemoh satu sama lain. Hal itu akan bertambah parah jika nantinya publik benar benar membocorkan perihal Blackbangtan"

Lisa melirik ke arah Rose. Mata gadis itu sudah berkaca kaca sedari tadi. Tentu saja apa yang diucapkan gadis itu bohong. Itu bukan menjadi alasan utama mereka megucapkan salam perpisahan.

"Solusi terbaik adalah menjauh. Blackpink menjauh dari BTS. Menjauh sejauh jauhnya dan kembali menjadi idol grup yang tidak saling mengenal satu sama lain sekarang"

"Dan aku juga tak ingin karir BTS yang sudah kalian jalani 7 tahun ini terbuang sia sia saat semua orang tau BTS yang telah mendunia sekarang dekat dan menjalani hubungan dengan Blackpink" Suara Rose bergetar. Kepalanya sedikit pusing sekarang. Perlakuan penggemar fanatik itu terhadapnya beberapa waktu lalu meninggalkan bekas fisik yang dalam.

Air mata gadis Australia itu mengalir deras. Ia ingin berteriak sekarang. Ingin menumpahkan segala kesakitannya selama beberapa tahun ini "Jangan benci Blackpink karena ini" Katanya pelan. Kepalanya semakin bertambah pusing. Perutnya juga serasa bergejolak.

"Detik ini, Blackpink melepaskan diri menjadi pelindung bagi Bangtan. Melepaskan diri menjadi rumah dan tempat yang dispesialkan oleh kalian"

Gadis itu tersenyum dipaksakan. Air mata terus mengalir di kedua pipinya tanpa ada niat untuk menghapus "Khamsahabnida Sunbae"

Flashback Off

Seokjin melempar ponselnya kasar. Gadis yang sedari tadi dihubunginya belum juga menganggkat telephonnya.

Lelaki tampan itu berjalan ke arah laut. Air laut ia biarkan mengenai kakinya. Arah pandang matanya memandang lepas lelautan lepas di depannya.

Ini bukan pertama kalinya ia pergi ke laut bersama member Blackpink. Mereka pernah bepergian bersama saat BTS sedang syuting Mv spring day. Tapi ia tak bisa mengira kejadian semalam seakan akhir dari cerita Blackbangtan.

Seokjin tidak bisa menebak apa maksud dari sederetan kalimat yang diucapkan mereka semalam. Dulu ia berpikir menjadi seorang idol sangatlah menyenangkan tapi nyatanya mereka harus dituntut sesempurna mungkin.

Dekat dengan sebuah girl group awalnya seperti hal yang mustahil dengan mereka. BTS yang dulunya tidak terkenal dan masih sering menerima ejekan bahkan seperti dianggap tiada oleh beberapa girl group lain.

Sampai akhirnya, Blackpink, Girl grup yang menerima BTS dan seakan menarik kembali tangan BTS untuk terus maju. Meyakinkan mereka untuk tidak pernah mengucapkan kata bubar dan berjuang bersama mereka menggemparkan dunia musik seperti sekarang.

"Tapi mereka orang pertama yang mengicapkan kata pergi" Monolognya sendiri. Arah pandang matanya masih memandang lepas ke arah laut. Seokjin seakan ingin memutar kembali ingatannya tentang kehadiran Blackpink untuknya sekarang.

Seokjin tertawa hambar jika mengingat hal itu semua. Mengingat awal pertemuannya dengan Jisoo hingga menjadi dekat seperti saat ini.

Ia kembali berjalan lurus ke arah pantai. Tak peduli dengan bajunya yang telah basah hingga setengah bagian. Yang ingin ia lakukan saat ini hanyalah mencari cara agar bisa kembali dapat menghubungi Jisoo dan ia juga sepertinya harus mencari tau apa yang menyebabkan member Blackpink seperti berubah secara tiba tiba pada mereka.

---

.
.
.
.
.
.
.

VOTE😔

I D O L ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang