Part 37

1.1K 157 23
                                    

Kedua pemuda itu menoleh saat nama Yoongi terpanggil. Seorang laki-laki berdiri tak jauh dari tempat mereka. Dia terlihat senang sekali melihat sahabat lamanya pulang setelah sekian lama.

"Aigoo... Akhirnya anak ini pulang juga!" Ujarnya dan segera mendekati mereka. Yoongi tersenyum melihat Yejun, sahabatnya sejak kecil yang ia tinggal dan juga bisa disebut kakak karena Yoongi lebih muda darinya.

"Ku kira kau lupa kampung halamanmu." Ucapnya kembali sambil mengusak surai Yoongi.

"Tidak. Aku baru saja wisuda dan memutuskan untuk pulang."

"Ya, ya aku tau dari bibi Min. Ayo kesana, kita sudah lama tak mengobrol."

Yejun mengajak Yoongi keluar dari area perkebunan, meninggalkan Hoseok yang hanya bisa diam saja. Dia tak tau siapa laki-laki bersama kekasihnya. Mendadak si Jung merasa sedikit kesal karena ditinggal, tapi dia segera menyusul mereka karena takut salah jalan.

Yoongi terlihat senang sekali berjalan beriringan dengan temannya. Hoseok tak pernah melihatnya sebahagia ini saat dia bersama teman-teman Yoongi di Seoul. Sebenarnya siapa orang ini? Batin Hoseok bertanya.

"Bagaimana kalau aku pulang saja. Aku sudah tau rumah mama. Daripada aku mengganggu mereka. Toh Yoongi Hyung mengabaikanku." Pikir si Jung. Dia menghentikan langkahnya dan memutar arah. Dirinya akan pulang saja.

Sepanjang perjalanan menuju rumah Yoongi, Hoseok masih bertanya-tanya siapa laki-laki tadi. Ada hubungan apa mereka berdua sampai-sampai Yoongi mengabaikannya karena terlalu senang bertemu dengannya.

"Hoseok pulang." Ucap si Jung yang baru saja membuka pintu. Dia melihat kedua calon mertuanya yang tengah mengobrol santai di ruang tamu.

"Kemari sayang, mana Yoongi?" Tanya sang papa. Hoseok tersenyum dan mengangguk. Dia segera ikut begabung dengan keduanya.

"Yoongi mana? Kenapa kau sendirian hm?"

"Tadi ada seseorang yang menemuinya dan mereka pergi meninggalkan Hoseok pa. Hoseok tidak tau siapa mereka."

"Yejun kah? Dia kemari tadi untuk mencari Yoongi." Ujar sang mama.

Hoseok menatap kedua orang tua Yoongi. Sepertinya laki-laki tadi memang dekat dengan kekasihnya ya?

"Ma, pa. Bolehkah Hoseok ke kamar?"

"Iya, tunggu Yoongi di kamar saja sambil istirahat."

"Terima kasih. Hoseok permisi."

Si Jung segera meninggalkan kedua orang tua kekasihnya dan masuk ke kamar. Ada rasa kesal dan sedikit cemburu melihat kedekatan mereka tadi. Senyuman dan tawa Yoongi tadi, kenapa tak pernah ia tunjukkan kepada Hoseok?!

"Ah, dasar cengeng! Aku kan tak boleh menangis lagi! Aku sudah berjanji! Lagipula Yoongi Hyung pasti akan menjelaskan dia siapa."

Kekasih Min Yoongi itu bergumam tak jelas dibalik bantal yang ia gunakan untuk menutup wajahnya. Dia tak boleh salah paham kepada kekasihnya. Hoseok yakin Yoongi akan menjelaskannya! Tapi dia benar-benar kesal melihat hyungnya meninggalkannya begitu saja tanpa sepatah katapun seperti tadi.

Di sisi lain, Yoongi dan sahabatnya tengah duduk di dekat danau yang biasa mereka kunjungi dulu. Rasanya masih sama, Yoongi seperti kembali ke masa lalu.

"Kau akan meneruskan usaha papamu?"

"Sepertinya hyung. Aku tidak tau."

"Dasar. Padahal paman Min sudah tua. Kau harus menggantikannya bekerja!"

VERGIB MIR [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang