Pernikahan

130 18 25
                                    

Dua minggu berlalu, hari ini adalah hari yang di tunggu-tunggu Nick dan Stefania, mereka akan melakukan pemberkatan dan mengucapkan janji nikah.

Stefania berjalan di tuntun oleh Rey menuju altar, Nick menyambutnya dengan senyum mengembang di bibirnya, menatap gadis cantiknya yang hanya tinggal beberapa menit lagi akan menjadi istrinya.

Elena dan ibunya menyaksikan prosesi pernikahan itu, dia duduk sembari memangku Mike, sedangkan Ken bersama Erik, Erik yang notabennya adalah kakak Nick, hadir dalam pernikahan itu, dia tidak menentang Nick, bahkan Dania hadir, namun dalam hatinya berkecamuk tidak ingin menerima Stefania sebagai menantu. Kalau bukan karena desakan Erik, mungkin Dania tidak akan datang.

Dania menatap sinis Elena, mantan menantunya yang sangat dia tidak sukai. Elena membiarkannya dan memilih fokus melihat prosesi pernikahan adiknya, muncul perasaan tidak tenang di hati Elena. Dia takut Stefania akan mendapat perlakuan yang sama sepertinya, tapi mengingat Nick yang sudah tidak tinggal serumah dengan Dania, membuat Elena sedikit lega karena Stefania tidak akan terus bertemu dengan Dania yang seperti macan itu.

Nick mencium lembut bibir Stefania di hadapan para saksi, mereka telah melakukan pemberkatan dan mengucap janji nikah. kini mereka telah resmi menjadi sepasang suami istri.

Semua orang bersorak memberi selamat. Hari itu juga Nick akan mengajak Stefania langsung menuju bandara untuk penerbangan ke Paris.
Paris adalah kota impian Stefania untuk melakukan honeymoon. Nick yang begitu menyayangi Stefania sudah memesan tiket jauh-jauh hari sebelum pernikahan. Mereka tidak butuh pesta. Mereka ingin segera pergi menikmati waktu berdua.

"Hati-hati Nick, jaga adikku baik-baik," pesan Elena ketika Nick dan Stefania akan memasuki mobil.

"Jaga ibu juga kak, aku tidak akan lama,"ucap Stefania seraya memeluk Elena lalu memeluk ibunya. Rey yang menggendong Mike ikut tersenyum melihat kebahagiaan Stefania dan Nick. Meski ada yang menentang mereka.

"Ma, kami berangkat dulu," pamit Nick pada Dania yang tidak menunjukkan senyum sedikitpun. Bahkan saat Stefania ingin berjabat tangan tidak dia anggap samasekali.

"Ayo sayang, kita berangkat," ajak Nick. Daripada sikap ibunya akan merusak mood Stefania.
Mereka berdua segera memasuki mobil dan di antar supir menuju bandara.

"Kita pulang saja ma, aku malas melihat mereka," ajak Aurelia yang juga ikut hadir dalam pernikahan itu.

"Sudah puas kamu, sekarang adikmu yang numpang hidup enak dengan anakku," ucap Dania seraya menatap sini Elena. Elena memilih diam mengabaikan mantan mertuanya itu. Bahkan Ken yang sebagai cucu kandung Dania, tidak di sapa samasekali.

"Anakku tidak seperti itu,"balas Ibu Elena tidak terima Stefania di rendahkan.

Erik yang enggan melihat perdebayan wanita-wanita di hadapannya segera mengajak pulang ibu dan adiknya.

"Kita pulang saja, acara sudah selesai," ajak Erik. Dania dan Aurelia segera memasuki mobil tanpa pamit pada keluarga Elena.

"Kami pamit dulu bu, maaf atas sikap mama yang keterlalauan," ucap Erik memohon maaf pada mantan mertuanya. Ibu Elena hanya menanggapinya dengan tersenyum dan mengangguk. Dia sudah faham bagaimana sombongnya Dania.

"Papa pulang dulu Ken. Jangan nakal," Erik mengusap rambut Ken dan mencium pipinya. Erik menatap Rey dan Elena,"jaga Ken baik-baik," pesan Erik

"Kamu tidak perlu khawatir," jawab Elena datar sedangkan Rey tersenyum ramah pada Erik sembari mengangguk. Erik memang jarang menemui Ken lagi. Karena Elena sudah punya Rey dan Elena tidak ingin Erik mengusik rumah tangganya dengan Rey.

The Pain Of Loving YouWhere stories live. Discover now