Rencana Jahat

237 10 7
                                    

Byanca duduk santai disofa ruang tamu apartemennya sembari memainkan ponsel canggihnya. Dia tidak main instagram, atau apapun yang berbau hiburan. Namun dia sedang mencari ide-ide dari film pendek, bagaimana cara melakukan kejahatan yang menurutnya tidak akan ketahuan.

"Hem. Sebentar lagi akan kulakukan ...eh. tapi Steve yang akan melakukannya, bukan aku," gumam Byanca dengan senyum penuh dengan kemenangan sebelum melakukan rencana jahatnya.

"Aku harus menghubungi Steve sekarang. Dia tidak akan sanggup menolakku." Byanca segera menghubungi Steve melalui video call, dia sengaja mengenakan pakaian sexy untuk memancing kedatangan Steve.

"Hay Steve," sapa Byanca dengan mengarahkan kamera ponsel kearah wajah dan bagian dadanya yang terbuka terlihat menggoda.

Terlihat Steve tersenyum menatap Byanca,"Hay Bi. Kenapa kamu seperti menggodaku, hem. Apa kamu merindukan sentuhanku?" Tanya Steve dengan senyum menggoda.

"Tentu saja Steve. Jika kamu tidak sibuk, kemarilah! aku ingin bercinta denganmu!" Balas Byanca lalu segera memutuskan sambungan video callnya tanpa menunggu tanggapan dari Steve.

"Bercinta untuk yang terakhir kalinya, anggap saja ini dpnya sebelum menjalankan tugas dariku," ujar Byanca bermonolog dengan dirinya sendiri. Dia berniat menyuruh Steve melakukan segala rencana jahatnya dengan iming-iming bercinta dengannya. Sungguh jalang Byanca!

Hanya butuh waktu 15 menit, Steve datang. Dia segera mengetuk pintu apartemen Byanca.

TOK...TOK...TOK

"Itu pasti Steve," tebak Byanca. Dia segera beranjak dari sofa berjalan menuju pintu dan membukanya.

Terlihat Steve tersenyum menatapnya. Tanpa menunggu waktu lama atau serangan Byanca. Steve langsung mendekap Byanca. Mencium bibirnya yang pink, meluapkan rasa rindunya pada gadis yang bukan kekasihnya itu.

"Aww ...Kamu tidak sabaran Steve." Byanca tertawa sembari melepas ciuman Steve. Steve hanya tersenyum menatap intens mata Byanca.

Byanca kembali menutup pintunya dan menguncinya. Melihat Byanca sudah mengunci pintu, Steve langsung membopong Byanca menuju kamar.

"Hahaha ...Turunkan aku Steve, aku bisa berjalan sendiri!" Pinta Byanca yang terkekeh dengan perlakuan Steve yang tidak sabar ingin bercinta dengannya.

"Kamu sangat lambat Bi, kamu sudah memancingku. Aku akan menghabiskan tenagamu malam ini," balas Steve yang masih membopongnya ala bridal style.

Steve merebahkan tubuh Byanca lalu menciumi setiap inci dari gadis yang selalu membuatnya tergoda, gadis yang selalu bercinta dengannya tanpa ikatan. Steve melakukannya dengan cinta. Dia mencintai Byanca, tapi tidak dengan Byanca. Byanca hanya menjadikannya pemuasnya kala ia kesepian.

"Bisakah kita jeda sebentar Steve. Aku ingin bicara mengenai hal penting!" Pinta Byanca saat menerima serangan dari Steve, dia meraba rahang Steve yang mulus. Steve pria yang tidak suka memelihara berewok hingga lebat.

"Kenapa Bi. Aku menginginkanmu sekarang?" Tanya Steve dengan tatapan sendu karena hasratnya harus ia tahan sebentar.

Byanca tersenyum sinis. Karena Steve sudah sangat menginginkannya, pasti dia akan melakukan apapun yang ia inginkan.
"Kamu harus berjanji padaku akan melakukan satu hal untukku Steve, maka aku akan membiarkanmu menyentuhku malam ini!" Pinta Byanca sembari mendorong Steve hingga kini posisi Steve berbaring.

"Jangan menyiksaku seperti ini. Katakan saja apa yang harus kulakukan!" Seru Steve seraya menarik Byanca ke dekapannya. Kini Byanca menindih tubuh kekar Steve.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Apr 02, 2021 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

The Pain Of Loving YouWhere stories live. Discover now