Bad Day Ever

252 32 1
                                    

Tuesday, 08.50 am
Ini benar - benar hari yang terburuk!!

♔♔♔

Mimpi buruk itu kembali muncul lagi. Sebuah mimpi akan masa lalu yang terasa sangat menyedihkan. Wajah sang ayah tang kembali terlitas begitu jelas dalam bingkai yang berdiri tegak di atas peti mati. Suara orang riuh bersahutan namun tak satupun yang dapat dimengerti.

Kelopak mata Yoongi berkedut dengan cepat. Mimpi itu membut tubuhnya bereaksi. Setelah bertahun - tahun ia tidak memimpikan hari pemakaman ayahnya, kini ingatan itu muncul lagi dalam mimpinya. Ia berusaha untuk bangun tapi alam bawah sadarnya menahannya begitu kuat seolah orang - orang memegangi tubuhnya agar tidak beranjak pergi dari rumah duka yang begitu dingin.

Yoongi akhirnya dapat terjaga berkat getar ponselnya yang kuat. Sebuah panggilan menyelamatkannya dari mimpi yang begitu menyiksa. Sebellum ia meraih barang yang dari tadi bergetar disisi paha kirinya, ia mencoba mengembalikan kesadarannya. Ia melihat kesekitar ke area parkir yang menjadi tempat ia menghabiskan malam.

Ya, Yoongi tertidur di dalam mobilnya di area parker hotel tempat Jisoo menginap. Ia tidak beranjak kemana - mana setelah kembali dari kamar hotel. Ia tidak ingin pergi kemana - mana, bahkan untuk mengemudi pulangpun ia terlalu malas karena moodnya yang memburuk. Sangat buruk.

Panggilan yang membangunkannya datang dari Seulgi. Yoongi tidak heran Seulgi meneleponnya, ia lebih heran karena ia tertidur hingga sesiang ini.

"Hmmm, ada apa?"matanya masih terpejam menjawab panggilan itu.

"Maaf saya mengganggu tapi bisakah anda menghubungi presdir Kim? Beliau belum tiba hingga saat ini, saya khawatir beliau lupa meeting pagi ini"

Yoongi respek menegakkan posisi duduknya dan membuka kedua matanya yang masih terasa berat. "Apa kamu bilang?"

"Presdir belum datang"

"EEERGHHHH!!!" Yoongi sedikit menggeram. Ia tidak menyangka sehabatnya itu akan menyingkirkan keprofesionaisme-annya dan itu mungkin karena kejadian semalam. Benar - benar merepotkan. Saying sekali orang yang begitu merepotkan itu adalah sahabatnya sendiri yang ia sayangi sekaligus membuatnya sangat kecewa.

"Min biseo??"Seulgi tampak bingung dengan suuara aneh barusan.

"Maaf, aku bukannya mengeluh padamu. Sepertinya presdir Kim tdiak sehat. Aku akan mengecek keadaannya. Kamu bias sampaikan kalau meeting akan ditunda sampai beliau sehat kembali" Yoongi memutuskan panggilan itu. Ia perlu menemui Seokjin untuk mengomeli pria itu.

Mengomel? Apa hanya untuk mengomel? Salah. Yoongi benar - benar mencemaskannya.

Rasa kantuknya hilang dalam seketika. Ia segera menyalakan mobilnya dan keluar dari area parker itu. Ban mobilnya berdecit nyaring di tikungan - tikungan yang ia lewati. Ia terburu - buru tidak peduli ia masih berada di area parkir. Ia hanya ingin segera menemui Seokjin.

Seokjin memang berada di apartemen. Tepatnya di dalam ruang kerjanya yang berada tepat bersebelahan dengan kamar tidur Yoongi. Ia hanya duduk diam di kursi dengan setelan yang masih sama dengan yang ia kenakan sebelumnya. Rambutnya acak - acakkan. Dan ruangan itu terlihat berantakan.

Pria yang dinobatkan sebagai presiden direktur termuda di Korea itu biasanya merapikan ruangannya sendiri tapi berbagai proposal berceceran tidak rapi di atas meja bersama beberapa botol wiski yang telah kosong. Semua berada dalam posisi yang random. Ia mabuk berat hingga melupakan semua jadwalnya hari ini dan ia tidak tdiur sama sekali sejak semalam.

Yoongi tiba disana hanya dalam waktu kurang dari setengah jam. Tubuhnya bergerak cepat untuk memastikan Seokjin baik - baik saja. Mereka tidak pernah bertengkar sebelumnya. Mereka selalu sejalan, dan karena pertengkaran kemari Yoongi bukannya berhenti tidak peduli. Kini ia justru lebih cemas.

CRAZY RICH MAN [ End ]Where stories live. Discover now