2 ] Not Easy✔

5.6K 308 15
                                    

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


"Membohongi sosok yang kau sayangi. Benar-benar menyakitkan."

💛💛💛

Dengan tergesa-gesa Nabila terus melangkahkan kaki jenjangnya yang kini telanjang tanpa alas. Nabila tadi memang memakai sandal rumahnya, tetapi karena bahan bulu yang sedikit sulit digunakan untuk berlari, membuatnya dengan sengaja melepaskannya.

Menemukan tempat aman untuknya berhenti, Nabila segera mendaratkan tubuh di atas hamparan rumput yang seharusnya tidak boleh diinjak di taman tersebut. Namun itu tak berlaku bagi gadis yang ingin menumpahkan segala rasa kekecewaannya. Nabila tidak peduli jika nanti ia akan ditegur atau bahkan kena marah.

Tubuhnya meringkuk di atas hijaunya rumput yang di kelilingnya banyak pohon besar. Memeluk kedua lututnya guna menyamarkan isakannya yang tak bisa ditahan.

Sebuah tepukan tiba-tiba mendarat di pundak kanan Nabila, membuat aktivitasnya berhenti dan Nabila mendongak, menatap dengan mata sembab seseorang yang mengganggu waktu menangisnya.

Sosok tinggi dengan wajah rupawan yang kini berhasil menghipnotisnya dengan senyuman manis khas pria berlesung pipi, membuat Nabila tertular senyuman indah itu, sedikit melupakan alasan menangisnya. Lelaki tampan dengan rambut menutupi hampir seluruh dahi itu menjulurkan tangannya, berharap Nabila mau meraihnya dan segera berdiri.

"Kak Erik."

Setelah menggapai tangan lelaki yang bernama Erik, seberusaha itu ia mengangkat tubuh dengan menarik tangan si pelaku. Langsung saja Nabila setelah berhasil berdiri, memanfaatkan dada bidang di hadapannya dengan tubrukan tubuhnya.

"Nangis aja nggak pa-pa. Ada aku," ucap Erik mencoba mengerti. Tangannya sesekali mengusap pungung yang gemetar dalam dekapannya. Nabila sesenggukan, pasti ada sesuatu yang telah membuat gadis kuatnya menderita.

***

"Kamu nggak pa-pa, 'kan?"

Erick Erlangga. Lelaki tampan yang sudah berhasil meluluhkan hati gadis keras kepala semacam Nabila. Lelaki yang satu tahun lebih tua dari si gadis, tetapi masih dalam satu kelas yang sama. Lelaki ke-tiga yang selalu mengerti bagaimana Nabila.

Setelah Nabila dibawa ke rumah Erik, gadis itu kini tengah berada di dalam kamar lelaki tersebut. Dengan masih menggunakan kaos putih dari rumahnya, Nabila mengangguk menjawab pertanyaan pacarnya.

Iya, Erik Erlangga adalah pacarnya sejak kelas sebelas lalu, yang berarti berjalan satu tahun sudah hubungan keduanya resmi setelah dua tahun saling mengenal.

My Teacher, Hubby! (REVISI)Where stories live. Discover now