Don't Be Afraid

824 124 3
                                    


Happy Readingggg Gaeeessssss

.
.
.
.
.
.

Perlahan, seiring berjalannya waktu Sasuke dan Hinata semakin dekat. Bahkan kedekatan mereka bukan hanya jadi tontonan para Maid, melainkan hampir seluruh penghuni Sekolah. Mereka tak lagi canggung untuk sekedar berbagi makanan atau minuman. Dan hal itu tak luput dari pandangan seluruh siswi.

Beragam pasang mata itu menampilkan berbagai Ekpresi. Ada yang terkagum, mendamba, mencemooh, mencibir. Bahkan ada yang mempunyai rasa dendam di hatinya. "Aku tidak menyangka Sasuke - Kun bisa tersenyum!" Sedikit bibirnya terkatup cemburu. "Tampan sih........ tapi percuma, jika senyum itu bukan untukku!" Urat di tangannya terlihat dengan emosi yang mulai beradu. "Aku harus membuat pelajaran untuk Jalang itu!" Desisnya.

"Tidak semudah itu, Sakura!" Bisik surai merah yang tengah berdiri di sampingnya.

"Kenapa?" Ia mendelik tajam.

"Jalang itu bukan siswi biasa! Dia pernah mengunci senior kita di gudang! Tak hanya itu.... ia juga pernah sengaja menumpahkan air minumnya di baju Kagome! Atlit Judo Kita!" Matanya menatap fokus surai indigo yang beberapa meter darinya. "Dia...... tidak mempunyai rasa takut!"

"Ck!" Bibir ranum itu melengkung, menyeringai dengan ide gila yang melintas di kepalanya. "Bukannya kamu tahu..... aku seperti apa!" Ia menyilangkan kedua tangannya. "Mereka boleh kalah sama si Jalang. Tapi tidak denganku!" Ucapnya tajam.  Ia berbalik menarik lengan lemah itu dengan kasar. "Ikut aku! Karin!"

"Hey! Apa rencanamu!"

"Kau tak perlu tahu!"

"Ck! Seenaknya saja!"
.
.
.
.
.
.
.

Dan disinilah mereka. Dua gadis yang terkenal di KHS dengan tabiat Bossy nya. Mereka tengah berada di laboratorium Biologi bersama tiga laki - laki senior, yang terkenal akan kenakalannya. Hidan, Kisame dan Deidara.

"Kapan gadis itu datang!" Celetuk Hidan. "Aku tak sabar mencicipinya!" Akal kotornya melintas di kepalanya. "Shhh uh kulitnya sangat putih! Aku yakin di dalamnya tak kalah putih, memerah seperti buah Delima!"

"Sebentar lagi juga nyampe!" Sahut Sakura. Ia memang sengaja menjebak Hinata. Menulis secarik tulisan yang meniru Sasuke untuk menemuinya di Lab. Berharap Hinata bisa terkecoh dan masuk dalam jebakannya. "Tapi.... saat kalian melakukannya, aku ingin kalian mendokumentasikan itu! ."

"Kau tenang saja! Aku sudah menyiapkan Kamera di sudut ruangan itu!" Tunjuk Kisame. Namun ada hal yang mengganggu fikirannya. "Aku dengar dari Pain! Kalau gadis itu dekat dengan Sasuke?"

"Hn! Mereka memang dekat! Terus apa masalahnya?" Celetuk Karin.

Kisame tanpa ragu untuk menjawab. Namun langsung di sela Deidara. "Dia bukan siswa biasa!"

"Maksudmu?" Selidik Sakura.

"Sasuke. Uchiha Sasuke!" Tegasnya. "Ada banyak rumor tentang dia di luar sekolah! Yah.... meskipun aku tak melihatnya langsung. Tapi.... rumornya cukup mengerikan!"

"Apa...!"

"Psikopat!" Pekik Hidan. "Dia bahkan pernah menabrakan dirinya sendiri di Arena balapan!"

"Peristiwa Qiurabbit?"

Mereka mengangguk kompak.

"Kalian salah! Itu karena remnya blong! Bukan karena dia ingin menabrakan diri! Lagian aku tidak percaya. Cowok sesempurna Sasuke mempunyai sikap seperti itu!" Jelas Sakura. "Kalau kalian yang Psikopat sih aku percaya!"

99Where stories live. Discover now