UKS

10 6 0
                                    


Abbel dan Anita melangkah santai sambil menatap bingung sekitarnya.
Pasalnya,banyak sekali kakak kelas berbeda jurusan sibuk berkumpul.
Mereka berdiri di depan kelas sambil bercerita---lebih menjurus ke gossip.
Keduanya memasuki kelas, di kelas mereka pun sama. Anak kelas X Multimedia juga sibuk menggosip.
Karena kepo, Abbel menghampiri Fika dkk.

Merasa dihampiri, Fika mendadak diam. Yang tadinya sibuk berceloteh entah apa. Maybe, masih malu soal kotak yang dulu itu. Karena itu, mendadak ia canggung dengan Abbel.

"Ini ada apa ya ? Kok tumbenan gini amat. Maksudnya sibuk gossip semua"

"Emm, itu bel. Soal anak Thunder"

"Emang mereka kenapa ?" Tanya Anita bingung. Abbel yang di sebelahnya mengangguk.

"Loh, nit. Lo kan pacarnya bang Fiko. Masa gak tau sih"

"Ya emangnya ada apa sih ?" Tanya Abbel tambah bingung.

"Itu bang Muza sama Bang Kelva mukanya ada bekas bonyokan"
Mendengar jawaban Tari, Abbel dan Anita saling pandang.

"Kalian tau sesuatu ?" Tanya Widya.

"Eh, enggak kok. Kirain apa" Abbel tersenyum.

'Inilah resiko orang terkenal di satu sekolah, ada apa dikit langsung jadi breaking news' batin Abbel malas.

"Assalamualaikum"

"Wa'alaikum salam"
Spontan semua anak kelas X Multimedia kembali ke bangkunya masing-masing. Pak parjo hanya bisa menggeleng.

"Yaudah siapkan ketua"

****

"Rel, itu muka Lo kenapa blushing gitu tuh ?" Tanya Joy kepada Karel yang duduk diam di bangkunya.

"Iya, Lo baper sama siapa ?" Tanya Rafly sembari memegang pipi Karel yang masih memerah.

"Awssshhh.."

Plak

"Sakit goblok" Karel menampar tangan Rafly yang menekan luka di pipinya.

"Ini bukan blushing ya brother, ini lebam, luka"

"Hehe, akting bro"

"Akting, bilang aja  goblok tapi gak mau ngaku karena gengsi" Sensi Karel membuat Joy cengengesan.

"Jelek Lo cengengesan kek gitu"

"Serba salah gua" Sebal Joy dan berbalik ke depan memunggungi Karel.

"Ngapain Lo liatin gue, naksir ?!"

"Lo kalo sakit jadi sensian kek cewek psm ya breeh"

"Pms goblok !" Tegur Rasya membuat Rafly mendelik malas kearahnya.

"Berisik, gue mau tidur" Ujar Karel tak terbantahkan. Ia langsung meletakkan kepalanya di meja dan ditutupi oleh tas. Rafly hanya bisa menurunkan bahunya lesu. Ini ada apa sih ?!

****

"Kelva, Muza. Kenapa kalian pakai masker begitu ?" Tanya kepala jurusan Multimedia membuat kelas XI hening.

"lagi flu buk" Alibi Kelva berusaha sesantai mungkin.

"Muza, buka masker kamu"

Muza perlahan membuka maskernya.

"Kalian berantem ?" Toding kajur.

"Enggak buk, kemarin ada maling di perempatan. Ada ibuk-ibuk di copet. Saya bantu deh, jadinya ya gini. Bonyok" ujar Muza menggaruk tengkuknya.

"Ya sudah, kamu ke UKS. Itu pasti belum sepenuhnya di obati. Nanti ibu minta Abbel kelas sebelah, dia kan ketua PMR" Ucap Kajur dan beranjak keluar.

Me And HimWhere stories live. Discover now