Mas Shuu, Aku Hamil

337 4 1
                                    

republish dari ffn dengan judul yang sama.

untuk #MonthlyFFA #DeathDayBirth

Nijimura x fem!Haizaki

WARNING!! GENRENYA HUMOR DAN TRAGEDI. BAKAL ADA KEJUTAN DI AKHIR.

KEMUNGKINAN ENDINGNYA AKAN MEMBUAT KALIAN KECEWA ATAU KAGET. JADI BAGI YANG TIDAK SIAP, JANGAN DIBACA!!

.

.

Tanggal 10 Juli, satu hari yang damai di musim panas. Awan kapas berarak di langit yang biru, suhu lingkungan terasa di atas rata-rata, pakaian yang dikenakan pun rata-rata minim dan terbuka demi meminimalisir panas.

Adalah dua sejoli Nijimura Shuuzo dan Nijimura Shougo, sepasang pasutri yang sedang mesra-mesranya karena baru saja melangsungkan ikrar janji suci. Tidak terlalu baru juga karena sekarang mereka sudah dikaruniai seorang bayi mungil nan menggemaskan bernama Nijimura Shuuya, bayi perempuan manis bersurai hitam dan bermata abu-abu. Perpaduan yang pas dari kedua orang tuanya yang menurunkan bibit unggul—ditambah lagi dengan usianya yang sudah menginjak bulan keenam. Masa-masanya belajar tengkurap dan berceloteh ria.

Seperti biasa hari itu Shuuzo sedang bersantai di teras depan yang dilindungi kanopi bercat cokelat tua. Angin sepoi-sepoi yang berhembus membantu menurunkan suhu lingkungan dan membuat matanya berat. Ah Shuuzo juga akhir-akhir ini jarang dapat waktu tidur yang cukup, pekerjaannya mengharuskannya tetap fokus dan siaga jika dibutuhkan kapan saja. Tadi malam dan dua malam sebelumnya dia dipanggil saat tengah malam, dan merutuk kesal karena jam tidurnya bersama Shougo dan Shuuya tersayang jadi terpotong.

Di pangkuannya Shuuya yang imut sedang berceloteh gembira seraya menggoyang-goyangkan lengan dan kaki mungilnya. Dilihat dari gelagatnya itu bocil mau mencoba tengkurap-balik-tengkurap-balik lagi. Ah biasalah namanya juga bayi, kalau dia tidak aktif berarti ada yang patut dipertanyakan. Sementara Shougo pamit pergi ke pasar, tapi entah kenapa dia belum pulang juga sampai sekarang, untung saja Shuuya tidak rewel dan Shougo sudah menyiapkan ASI-nya untuk jaga-jaga kalau Shuuya haus. Karena tidak mungkin menyuruh Shuuzo menyusui Shuuya langsung dari anunya kan?

Baru juga dipikirkan, bunyi pintu depan rumah terbuka terdengar. Suara Shougo yang manis itu mengudara kemudian, membuat Shuuzo tersenyum tipis dan bersiap menggendong Shuuya untuk menyambut istri dan ibu mereka. Namun belum sempat Shuuzo melaksanakan niatnya, Shougo sudah lebih dulu menyusul ke teras dengan penampilan yang sungguh berbeda saat dia pergi ke pasar tadi. Kalau tadi ke pasar pakai daster sekarang pakai gaun, rambut yang tadi acak-acakan asal-asalan khas Shougo sejak sekolah menengah kini ditata rapi dan berkilau mewangi.

Kontan saja Shuuzo penasaran, ini beneran Shougo apa bukan.

“Em, Shou? Apa ini benar kamu?”

“Ya iyalah, Mas!”balas Shuuzo, memanyunkan bibirnya yang berlapis pewarna berwarna merah muda. “Masa Mas tidak bisa mengenali istri sendiri? Atau Mas tidak suka ya aku pakai baju begini?”

“Eh, Mas bukannya tidak suka,”Shuuzo membela diri, meletakkan Shuuya di boksnya yang tak jauh dari mereka. Celoteh riang Shuuya kembali mengudara. “Mas cuma kaget aja kenapa kamu tiba-tiba makai baju kayak gini.”

Shougo terkikik. “Tidak ada yang spesial, Cuma mau tampil cantik aja di depan Mas.”

“Kamu udah cantik sejak dulu, bahkan make baju gembel pun kamu cantik, sayang,”Shuuzo mengecup kening Shougo penuh sayang. Shougo makin manyun. “Inget tidak pas SMP, kamu berkali-kali diamuk guru BK gara-gara pake baju yang tidak benar terus?”

Tolong untuk para pembaca, baju yang tidak benar disini bukan maksudnya baju yang sepaha atau sedada atau yang terlalu ketat. Baju tidak benar disekolah itu=kancing kemeja dibuka, baju dikeluarin, tidak pakai dasi, pokoknya yang sembarangan. Kalian pernah sekolah, pasti tahu kayak gituan.

Kuroko no Basuke Oneshoot CollectionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang