• after good bye •

4K 259 3
                                    

Rasanya sangat menyedihkan saat kau kehilangan teman baikmu, tetanggamu bahkan kau sadar telah menyukainya. Mungkin terdengar aneh atau konyol mengenai pengakuan terakhirnya, karena Jungkook bocah yang masih duduk di bangku sekolah dasar. Namun ia tak memungkiri kalau menyukai Kim Taehyung, bocah yang belum lama ini melambaikan tangannya dari dalam mobil yang dikendarai orangtuanya, dengan tetes air mata yang langsung diusap dengan punggung tangan. Bahkan membuat sang bungsu Jeon pun tak kuasa meloloskan cairan bening yang membekas di pipi.

"Enggak usah cengeng!"

Panggilan itu tak mengalihkan pandangan Jungkook  yang sedari tadi menatap rumah keluarga Kim yang kini telah kosong. Bahkan ia tak seperti apa yang baru terdengar, ia tak menangis. Hanya saja, hatinya masih sangat belum menerima mengenai perpisahannya dengan Taehyung. Ditambah ia lah penyebab keretakan di antara pertemanan mereka sampai sehari sebelum kepindahan Taehyung.

"Hei, Jungkook." Ia memanggil, melangkah masuk dan berdiri tepat di sebelah sang adik yang semangat hidupnya terlihat menurun drastis. Lantas langsung menyodorkan secarik kertas, "Aku tau kau bodoh, jadi aku mintakan ini ke Namjoon."

Jungkook melihat pada kertas dengan angka-angka yang ditulis lumayan rapi dengan tinta hitam. Baris pertama terdiri dari 11 digit, sedang baris kedua memuat satu angka lebih banyak.

Dahinya mengernyit, "Nomor Namjoon?"

"Bukan bodoh! Itu nomor Taetae."

"Jadi, Taetae udah diijinin pakai handphone sendiri?"

Gadis itu mendengus sebal, menahan sedikit kesalnya. "Kau liat aja nanti. Namjoon beliin nomor buat Taetae, itu yang paling atas. Lalu karena aku yakin kau enggak berani buat hubungin om Kim, jadi aku kasih nomor mama Kim."

"Thanks."

"Cuma itu?"

"Lalu kau mau aku gimana, Yoonji?" Nadanya terdengar sedikit tidak bersahabat. Jungkook kesal, sedari tadi kakaknya itu mengatakan hal-hal yang tidak terjadi.

"Ya, oke." Yoonji tak menggubris lebih lanjut, hendak berbalik namun tertahan oleh tubuh sang adik yang tiba-tiba memeluknya.

"Terima kasih. Maaf kalau aku sering merepotkanmu."

Ah, Yoonji tak menyangka kalau Jungkook dapat mengatakan hal yang menurutnya manis. Hatinya tersentuh dan menghangat hanya dengan kalimat itu. Padahal dulu ia sering pusing dan jengkel oleh kelakuan Jungkook, apalagi kalau sudah berhubungan dengan Taehyung.

Yoonji membalas memeluk Jungkook hanya untuk beberapa detik dan melepaskannya secara paksa. "Aku sama Yoongi mungkin ada di halaman belakang nanti, kali aja kau mau ikut main bareng."

Jungkook mengangguk, tersenyum tipis dan membiarkan kakaknya berjalan meninggalkannya.

"Belajar yang rajin biar kau bisa ketemu Taetae," Yoonji berpesan sebelum kakinya benar-benar melangkah keluar dari kamar Jungkook, "Ngomong-ngomong, aku lebih suka kau yang menjengkelkan dan sedikit pembangkang. Entah kenapa kau kurang cocok jadi bocah dengan kelakuan dan mulut manis."

Ya, setidaknya perkataan itu membuat sudut bibir Jungkook terangkat, memperlihatkan senyum yang lebih jelas bahkan menyerupai seringai. "Sekalian tutup pintunya, Yoonji."

Yoonji memutar bola matanya, menendang pintu kamar Jungkook sebelum mengambil gagang pintu yang terasa dingin dan menariknya bersamaan dengan tubuhnya yang mundur. Membuat pintu itu terbanting dengan suara debuman yang cukup keras.

Barulah Jungkook tertawa. Sesuai permintaan, bukan?

.

.

Kookie and Taetae 2 || KookV ✓Where stories live. Discover now