Guru Baru

292 50 8
                                    

ALTARICK SAMUDRA KELANA

Bagi Raya, teman sebangku itu layaknya oasis di tengah gurun pasir, bagai malaikat yang sengaja di kirim Tuhan untuk membantu Raya dalam menyelesaikan masalah hidupnya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


Bagi Raya, teman sebangku itu layaknya oasis di tengah gurun pasir, bagai malaikat yang sengaja di kirim Tuhan untuk membantu Raya dalam menyelesaikan masalah hidupnya. Terutama PR sekolah.

Tidak ada Biru, Lala pun jadi.

Namanya Latisha Kaluna, Raya memanggilnya Lala. Dia pintar, apalagi soal hitung-hitungan, Lala jagonya. Latisha memilih masuk IPS karena bujuk rayu dari Raya, katanya, anak IPS nantinya bisa lebih sukses dari anak IPA. Latisha yang polos, begitu percaya saja dengan Raya.

Nyatanya, isi kelasnya saat ini anak-anak cowok yang kurang akhlak, kentara sekali di mata Latisha masa depan mereka suram. Terutama Raka, pengikut setia Biru, salah satu cowok yg disegani di GARDAPATI, sekaligus pemilik MoGe yang membuat banyak cewek SMA Prayamuda berkhayal duduk di jok belakang motor itu. Singkatnya, Latisha tidak suka ada keberadaan Raka yang menjengkelkan itu di dekatnya.

"Ya, udah bikin PR Geografi belum?" tanya Latisha sambil membuka buku tulisnya.

Raya yang baru duduk itu lantas kebingungan, "hah? ada PR? Kok gue enggak tahu?"

"Lo kapan tahu sih ada PR? Nih, buruan kerjain, mumpung Raka belum dateng."

Raya menyampingkan wajahnya, menatap Latisha dengan senyum semanis mungkin, "duh, baik banget ... nanti gue salamin ke Biru deh."

Latisha mencoba menahan senyumnya, "yang bener? Enggak usah repot-repot gitu, ah!"

Raya terkekeh, "hehe. Ini namanya simbiosis mutualisme. Duh, enaknya punya sahabat ganteng."

"Lo memang beneran enggak punya perasaan apapun sama Biru?" tanya Latisha penasaran.

Raya mengedikkan bahunya, "selama Biru punya pacar, gue sih enggak pernah cemburu. Biasa aja."

"Tapi, beneran Biru udah putus dari Helena?" Latisha semakin ingin tahu keadaan Biru saat ini.

"Hm ... kayaknya sih, gitu."

Perkataan Raya membuat Latisha sumringah, namun, saat itu pula ada tangan usil yang memukul pelan kepala Latisha.

"Awh! Siapa sih?!" hardik Latisha, ia langsung melotot ketika tahu itu perbuatan Raka, "enggak sopan banget, Raka!"

"Ngayal mulu hidup lo! Tis, mana mau Biru sama lo," ucap Raka sambil duduk di kursinya persis di depan bangku Latisha.

"Ikut campur aja urusan orang!" cicit Latisha. "Ya, kasih tahu gue tipe cewek Biru tuh kayak apa, biar gue bisa memaksakan diri."

"Aduh ... semua orang juga tahu kali, enggak ada yang bisa nandingin Raya di mata Biru. Dari pada sakit hati, yuk, mundur pelan-pelan," sahut Raka.

Teeeettt ... teeeeettt ... teeeettt ....

Untung saja bel tanda dimulainya pelajaran segera berbunyi, kalau tidak, mungkin sudah terjadi baku hantam antara Latisha dan Raka. Sedari mereka satu kelas, mereka berdua tidak pernah akur, ada saja hal yang membuat keributan antara keduanya. Rasa benci itu seperti sudah tertanam dan mendarah daging.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Sep 19, 2020 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Raya di Langit BiruWhere stories live. Discover now