Page 24

762 94 26
                                    













Happy Reading!


















Sudah 3 hari Woojin dan Wonyoung di Daegu untuk menjauhi Yena sementara, Wonyoung juga sudah meminta izin pada sekolah Woojin tidak akan masuk sekolah sementara karena sakit. Bukan waktu yang sebentar untuk menyembuhkan luka seberat ini, apalagi untuk remaja seumuran Woojin.


Itu akan sangat berbekas dan sulit hilang karena hatinya belum sekuat orang dewasa, ia hanya menghabiskan waktu di kamar memperhatikan tongkat baseball miliknya.


Kadang ia juga memandangi foto keluarganya, bukan ia tak merindukan sang ayah. Tapi memikirkan Yena membuatnya merasakan sakit yang teramat sangat, kekecewaan terus bertumbuh di dalam hati Woojin.


Beberapa kali Yena pergi ke Daegu untuk menemui mereka, namun selalu berujung di depak pergi oleh Sian.


" Woojin " Panggil Wonyoung dari luar kamar.


" Iya? "


" Ada yang ingin bertemu denganmu "



" Aku tidak mau "


" Ini bukan ayah nak "


" Aku tidak peduli "


" Minyu datang menjenguk "


Mendengar nama sahabatnya ia juga mengingat kebenaran bahwa ia adalah anak Yujin, beberapa hari lalu ia juga sering memikirkan hal tersebut.


Pantas ia selalu ingin melindungi dan menjaga Minyu , ternyata mereka adalah saudara seayah. Woojin menimbang-nimbang apa ia harus bertemu Minyu, apa dia juga sudah tau bahwa mereka bersaudara? Woojin turun dari tempat tidurnya dan berjalan keluar.


Saat pintu di buka, tak hanya Minyu disana juga ada Yujin duduk di ruang tamu mengembangkan senyuman.


" Woojin "


Minyu menghampiri Woojin dan langsung memeluknya.


" Kau kenapa? Aku khawatir. Aku kesepian di sekolah tanpamu "


Woojin hanya diam tak membalas pelukan Minyu, ia masih tak percaya mereka bersaudara.


" Aku merindukanmu "


" Hm "


Minyu melepas pelukannya, ia merasa Woojin berbeda dari biasanya. Ia terasa begitu dingin dan lebih pendiam.


" Woojin,apa yang sebenarnya terjadi? " Bisik Minyu.


Pemuda itu mulai mengerti situasinya, Minyu belum mengetahui hal sebenarnya. Woojin tidak yakin menceritakannya pada Minyu, ia melirik ke arah Yujin.


Pria itu menggelengkan kepalanya, memberi tanda agar Woojin tak memberitahu Minyu.

" Mmm... Aku sakit dan merindukan tante Eunbi "

" Benarkah? Apa kau merindukanku juga? "

" Iya "

" Minyu, tante Wonyoung sedang memasak. Kau bantu dia, ayah harus bicara dengan Woojin "


" Oke "

Minyu pergi ke arah dapur memenuhi perintah ayahnya, Woojin masih berdiri menunduk tak menatap Yujin.

COMPLICATED 2Where stories live. Discover now