Chapter 52

394 78 19
                                    

Hakon POV

Hanya dalam waktu satu minggu, lebih dari setengah partisipan telah gugur. Semua ini di luar perhitunganku. Lokasi antara satu pasangan dan yang lainnya juga cukup dekat. Sedikit saja aku lengah, kami akan bertemu dengan pasangan lain.

Suara pertempuran terdengar lagi. Di arah sungai utama yang mengalirkan air ke seluruh daratan ini. Aku tak perlu mendekat untuk tahu siapa yang tengah diserang. Karena sungai itu adalah markas sementara Aoi dan Shi.

"Hakon, kita nggak pergi ke sana? Uapnya tebal!" Hanya Oria yang mau ke sana. Aku tak akan mau. Adanya uap tebal di sungai adalah hasil dari benturan kekuatan air dan api. Dengan kata lain, itu adalah babak kedua pertarungan Isamu dan ular kembar.

"Tidak. Kita akan pergi berburu kelinci." Setahuku hanya sisa lima pasangan. Kuil Api, Kuil Air, Kuil Perang, Kuil Pelindung dan kami. Karena kedua kuil sudah saling berbentrokan. Sisanya hanya dua lagi dan yang termudah adalah pasangan kelinci dari Kuil Pelindung.

"Kelincinya masih ada?" Oria kaget. Makhluk kecil yang terlihat lemah itu bisa bertahan sejauh ini saat pasangan lain gugur dengan cepat. Sejujurnya aku juga kaget. Selain karena mereka terlihat lemah, pasangan itu juga baru pertama kali mengikuti permainan.

Kalau ketiga kuil lainnya tak heran. Mereka semua punya penjaga kuil dari generasi pertama. Perbedaan kekuatan saja jauh, dan pastinya penguasaan terhadap permainan ini juga sudah mendalam.

"Ya, mereka ada di arah utara. Aku bisa mendengar suara mereka mendekat."

"Asyik! Main tangkap kelinci. Jangan dibunuh ya, kita kalahkan aja."

"Tergantung situasi."

Suara ledakan terdengar kembali. Kali ini lebih keras. Tampaknya Isamu baru saja meledakkan sungai. Aku menoleh ke arah pertarungan mereka. Berhenti sebentar di atas pohon untuk melihat situasi.

"Woaaah! Ada naga, Hakon! Naga gede!" Ini buruk. Shi dan Aoi telah menyatukan tubuh mereka. Otomatis kemampuan tempur mereka akan meningkat sepuluh kali lipat.

Inilah kenapa lebih baik pasangan penjaga kuil adalah anak kembar. Karena itu membuat mereka lebih mudah menyatukan tubuh dan berubah ke bentuk tertinggi yang bisa diraih. Isamu dan Misa belum lama menjadi pasangan, mereka mungkin belum bisa menyatukan tubuh. Aku dan Oria pun rasanya mustahil, perbedaan kepribadian dan pola pikir kami terlalu jauh untuk mengimbangi perubahan itu.

"Itu Aoi dan Shi, Oria. Mereka memakai teknik khusus penyatuan," terangku.

"Kita juga bisa? Lalu nanti kita juga berubah menjadi naga?" Si bodoh ini tak mengerti. Teknik penyatuan membutuhkan keseimbangan kekuatan antara kedua pasangan. Kemudian kepercayaan satu sama lainnya dan harus bisa menyamakan pikiran dua orang menjadi selaras agar dapat bekerja sama dalam sosok perubahan tersebut.

"Perubahan kita adalah rubah ekor sembilan, tapi kurasa kita tak akan bisa." Terakhir kali aku berubah adalah saat masih bersama kembaranku. Saat itu saja kami masih kesulitan mengendalikan kekuatan itu karena bedanya pola pikir.

"Ekornya ada sembilan? Gumpalan bulu besar super lucu? Aku mau berubah!"

"Sudah kubilang kita tak bisa. Menyatukan hati dan pikiran dua orang itu sulit."

"Kenapa harus menyatukan? Aku, kan tinggal mengosongkan pikiran dan memberikan kendali tubuh dan kekuatanku padamu. Kalau bicara soal kepercayaan, aku percaya padamu 100%!"

"Kenapa kau masih tanya – tunggu, cara itu mungkin berhasil." Otak Oria jarang bekerja dan dia selalu memasrahkan semua hal padaku. Bila dia bisa menyingkirkan kesadarannya, aku sendiri bisa mengendalikan perubahan itu secara penuh.

What Does Fox Want 2 [END]Where stories live. Discover now