Cold Wedding 5 : Terkurung

22.7K 1.3K 176
                                    

Mengambil es batu di kulkas, Rabella akhirnya berjalan-jalan ke tempat lain di rumah Alva. Rabella belum sempat menelusuri rumah Alva walaupun Rabella sudah sering berada di luar rumah. Lumayan juga jika Rabella menemukan tempat untuk bersembunyi dari Alva. Pria berengsek itu mungkin akan mengamuk lagi dan Rabella tidak ingin dipukul lagi oleh Alva.

Rabella sekarang harus mencari strategi untuk kabur dari Alva. Jika bercerai kemungkinan akan membawa masalah besar pada keluarganya, maka Rabella akan mencari jalan lain yang sekiranya terbaik untuk Rabella dan keluarga.

Mendengar suara benturan berkali-kali di sebuah ruangan, Rabella akhirnya berbelok untuk mencari tahu. Nick ada di sana. Sedang memukul-mukuli salah satu samsak tinju di sana. Rabella tidak tahu ada tempat olahraga seperti ini. Bahkan lantainya sepenuhnya tertutupi oleh matras seolah tempat ini memang untuk olahraga bela diri. Ada banyak barbel juga di sana dari berbagai ukuran. Wow. Tempat ini seperti tempat gym saja.

"Nick, sedang olahraga? Bukannya kau kemarin habis dipukuli oleh Alva?" Tanya Rabella, berjalan ke arah Nick yang tidak menghiraukan kehadirannya.

Rabella cemberut. Namun dia tidak pergi dari sana. Dia hanya melihat kegiatan Nick yang malah membuatnya penasaran. Rabella akhirnya berjalan ke salah satu samsak tinju yang lain. Dia memposisikan tubuhnya berdiri dengan kuda-kuda. Rabella memukul samsak itu sekuat tenaga, namun samsak itu tidak bergerak seperti bagaimana saat Nick memukul samsak itu. Sekali lagi, Rabella memukulnya sekuat tenaga.

"AW!" Jerit Rabella, merasakan setruman kuat yang menjalar ke seluruh tubuhnya. Dia sangat bingung kenapa Nick bisa melakukannya sedangkan Rabella tidak. Dengan cemberut, Rabella akhirnya hanya duduk di sana. Dia kembali mengompres matanya yang bengkak dan tetap memperhatikan Nick yang sudah mengucurkan banyak keringat.

Nick mencurahkan semua fokusnya pada samsak tinju tersebut. Hal itu membuat Rabella tersenyum. Setidaknya, Nick tidak mengabaikannya dengan sengaja. Nick benar-benar hanya sedang fokus latihan.

Rabella menghela napas panjang. Dia menyenderkan punggungnya pada tembok. "Ada saat-saat di mana kita bahkan tidak berhak untuk memilih, ya? Walaupun hak asasi manusia dikumandangkan, tetap saja tidak bisa berhasil bagi beberapa manusia. Padahal, kita memiliki pilihan. Namun kita tidak bisa mengambil pilihan itu." Ocehnya entah pada siapa.

Karena yang Nick lakukan hanyalah memukuli samsak tinju. Ruangan juga dipenuhi oleh suara pukulan itu. Hanya Rabella yang mengoceh entah pada siapa. "Aku sangat ingin pergi dari rumah terkutuk ini, awalnya," kata Rabella kemudian. "Alva, para pelayan, dan juga kau menganggapku orang asing. Namun, walaupun begitu, para pelayan sudah mulai baik padaku sekarang. Aku senang tentang itu. Dan Alva..., Entah bagaimana, aku hanya merasa menjadi diriku sendiri jika berada dekat dengannya. Dan aku membenci perasaan itu. Aku juga tidak menyukai Alva karena dia berselingkuh dan menghina pernikahan. Aku bersumpah akan menceraikannya suatu hari nanti."

Rabella kemudian menghela napas. Dia menggeram, dan menendang-nendang udara dengan kesal. "Tapi sial! Aku harus mencari alternatif lain untuk menceraikan Alva! Ayahku bekerja di perusahaan ayahnya Alva. Kalau aku mengadu tentang kejadian semalam, maka keluargaku dalam bahaya! Maka dari itu aku tidak memiliki pilihan!"

Nick mengabaikan dan terus memukuli samsak tinju.

"Kau pasti berpikir aku konyol. Kau pasti bertanya-tanya tentang kenapa wanita sepertiku yang hilang ingatan masih memikirkan tentang keluarganya. Aku juga tidak tahu tapi yang pasti, aku merasakannya. Saat melihat wanita yang katanya ibuku itu terlihat bersedih, aku juga ikut bersedih karenanya. Maka dari itu, aku tidak ingin mengabaikan keluargaku dan membuat mereka harus menuai resiko dari keputusan yang kulakukan." Rabella mendesah lelah. Kakinya kali ini ditarik menekuk agar Rabella bisa memeluk kedua kakinya sendiri. Menerawang, dan memikirkan nasibnya sendiri yang entah ke depannya akan bagaimana.

Bastard Husband, Cold Wedding [Sequel Cold & Bastard Devil]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang